Page 17 - Wahidin Sudirohoesodo, Sang Dokter Bangsa_Yayan Rika Harari.pdf
P. 17

Setelah masuk sekolah, mulai tampaklah kepandaian


                 Wahidin. Dia dapat menerima pelajaran dengan cepat,


                 bahkan menjadi murid terpandai di kelas. Kepandaian


                 Wahidin membuat guru-gurunya terkesan. Mereka


                 kemudian memberi menyarankan kepada ayah Wahidin


                 agar putranya melanjutkan pendidikan ke sekolah  yang


                 lebih tinggi.


                       Anjuran guru-guru itu diterima dengan baik oleh ayah


                 Wahidin. Hal itu sangat sesuai dengan keinginannya.


                 Wahidin sendiri sangat gembira mendengarnya. Oleh


                 karena itu, pada 1864, dalam usia 12 tahun, Wahidin



                 masuk ke Sekolah Rakyat Rendah Eropa (Eurepeesche Lagere

                 School—ELS). Sekolah itu terletak di kota Yogyakarta.


                       Masuknya Wahidin di ELS tidak lepas dari bantuan


                 Frits Kohle. Dia adalah suami kakak perempuan


                 Wahidin. Dia orang Belanda dan menjadi administra-tur


                 perkebunan tebu di Wonolopo, Sragen. Karena melihat



                 kepandaian adik iparnya itu, Frits Kohle dengan senang


                 hati menyekolahkannya. Bersama anak-anak Frits Kohle,


                 Wahidin bersekolah di ELS.










                                                                7
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22