Page 125 - 45 Model Pembelajaran Spektakuler Buku Pegangan Teknis Pembelajaran di Sekolah
P. 125

Bila dinalar menurut akal sehat, tampaknya alasan-
                 alasan tersebut masuk akal. Sebab, setiap kali seorang siswa
                 membuat sontekan, sebenarnya ia juga sedang belajar. Semakin
                 banyak membuat sontekan berarti semakin sering ia belajar.
                 Akhir dari semua itu sudah bisa diperkirakan bahwa tingkat

                 ketergantungan siswa pada orang lain atau pada bahan sontekan
                 akan semakin berkurang. Kemandirian dan rasa percaya dirinya
                 pun akan muncul dengan sendirinya.



                 Kelemahan:
                 Secara teoretis, Teknik Ulangan Harian Acak cukup bagus untuk
                 diterapkan, tetapi tidak menutup kemungkinan teknik ini juga

                 mengalami kegagalan. Teknik ini memiliki beberapa kelemahan,
                 yaitu masalah waktu yang tersita untuk melaksanakan ulangan/
                 ujian harian lebih banyak daripada waktu mengajarkan materi
                 yang seharusnya tercantum dalam kurikulum.

                     Contoh: Jika tanpa harus ujian, materi pelajaran bisa
                 diberikan 2 x 45 menit = 90 menit, sedangkan waktu yang
                 dibutuhkan untuk melaksanakan ulangan harian adalah 20
                 menit. Berarti, jika dikurangi pelaksanaan ujian/ulangan harian
                 selama 20 menit maka jam guru memberi pelajaran guru hanya

                 tersisa 70 menit ([2 x 45 menit] – 20 menit).
                     Oleh sebab itu, jalan keluar terbaik yang mungkin
                 dilakukan oleh guru adalah memperpadat materi yang
   http://facebook.com/indonesiapustaka  bagi siswa yang memiliki kemampuan belajar lambat, hal ini
                 diberikan. Namun, konsekuensinya menjadi bermacam-macam.
                 Bagi siswa yang cepat belajar, tidak jadi masalah. Akan tetapi,


                 menjadi masalah serius.




                                                                          127
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130