Page 112 - 100 Cerita Rakyat Nusantara
P. 112

Saat dia sadar, dia melihat ke sekelilingnya.
                   “Di mana aku? Ibu… Ibu...” panggil Aminah lemah.

                   “Ah... rupanya kau sudah sadar.” Buaya Perompak
               ada di hadapannya. Meski ketakutan, Aminah berusaha
               tenang.

                   ”Sekarang, kau berada di dasar sungai, di
               gua kediamanku. Tak ada seorang pun yang bisa
               menolongmu,” kata Buaya Perompak sambil menyeringai
               lebar.
                   Aminah menggigil. “Kau akan memakanku?”

                   Buaya Perompak menggeleng.
                   “Aku hanya butuh teman. Sebagai imbalannya,
               aku akan memberimu emas berlian itu,” kata Buaya

               Perompak menunjuk sekotak peti di ujung gua.
                                         Aminah tak bisa menolak. Selain
                                     itu, dia tak tahu bagaimana caranya
                                     untuk pulang. Maka, dia pun berusaha
                                     menjadi teman Buaya Perompak.

























                                                                                       109
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117