Page 113 - 100 Cerita Rakyat Nusantara
P. 113

Namun, diam-diam
                                                            Aminah mencari

                                                             akal untuk keluar
                                                             dari gua itu. Dia
                                                             tak mau selamanya
                                                            terkurung di sana.

                                                           Dia rindu pada ibu
                                                         dan keluarganya.
                                                          Aminah berusaha
                                                   mengorek keterangan dari

                                               Buaya Perompak.
                                           ”Dari mana kau mendapat semua
              perhiasan ini? Semuanya bagus.” Aminah berpura-pura
              mengagumi sebuah kalung mutiara.

                 ”Aku merampoknya dari orang-orang kaya. Dulu, aku
              berwujud manusia biasa. Namun, sejak aku terkena
              kutukan, aku berubah menjadi seperti ini.”
                 ”Pantas saja kau bisa bicara. Lalu, dari mana kau

              mendapatkan makanan? Tiap hari kau menyediakan
              makanan lezat untukku,” tanya Aminah lagi.
                 ”Ah, itu gampang. Tiap bulan purnama tiba, aku berubah
              wujud kembali menjadi manusia. Aku akan menjual sedikit

              perhiasanku untuk kutukar dengan bahan makanan,” Buaya
              Perompak menyeringai bangga.
                 Lalu, tanpa curiga, Buaya Perompak melanjutkan
              bicaranya.

                 ”Aku keluar melalui terowongan di balik gua ini.
              Terowongan itu langsung tembus ke pasar.”


       110
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118