Page 129 - 100 Cerita Rakyat Nusantara
P. 129

Ternyata doa Bujang
           Katak dikabulkan. Saat
           mandi pagi, tiba-tiba saja
           kulitnya yang tebal dan licin

           terkelupas. Saat bercermin,
           betapa terkejut dirinya
           melihat penampilannya.
           Sekarang, dia telah menjadi

           pria dengan kulit seperti
           manusia biasa.
              Bujang Katak lalu berlari
           kembali ke sumur. Di sana,

           dia menemukan tumpukan                      Bujang Katak mengucap
           kulitnya telah berubah                  syukur, lalu menunjukkan emas-
           menjadi emas!                           emas itu pada ibunya. Betapa

                                                   senang hati ibunya melihat
                                                   putranya kini telah berubah
                                                   menjadi manusia.

                                                       Bujang Katak lalu mulai
                                                   bekerja, siang dan malam, tiada
                                                   henti membangun jembatan
                                                   emas.
                                                       Akhirnya, jembatan itu

                                                   selesai. Bujang Katak dan ibunya
                                                   menghadap Raja.
                                                       ”Hei, mana putramu yang

                                                   seperti katak? Siapa pemuda
                                                   ini?” tanya Raja pada Ibu
                                                   Bujang Katak.

       126
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134