Page 4 - Sinar Tani Edisi 4093
P. 4
4 Edisi 2 - 8 Juli 2025 | No. 4093 Tahun LV
Akhir
Dualisme
HKTI
Dalam Munas HKTI dan Kongres tinggi, petani sejahtera, sementara
Tani Indonesia yang berlangsung produktivitas tinggi kan, negara
di Kementerian Pertanian, Jakarta, juga senang karena kita punya
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono cadangan pangan yang cukup, tidak
yang terpilih menjadi Ketua Umum perlu impor, ekonomi bergerak, dan
HKTI menegaskan komitmennya seterusnya,” tuturnya.
Musyawarah Nasional pembangunan sektor pertanian menyatukan dualisme yang telah pertama yang harus ditempuh
Untuk itu, ia menegaskan jalan
(Munas) X HKTI akhirnya nasional. Munas ke-X kali ini menjadi lama memecah organisasi petani oleh seluruh pengurus HKTI adalah
untuk
bersejarah
tersebut.
momentum
menetapkan Wakil menyatukan kembali kedua kekuatan Sudaryono yang dipilih secara menyatukan visa tanpa melihat lagi
yang pernah terjadi masa lalu. “Saya
2025,
Juni
Menteri Pertanian tersebut dalam satu kepemimpinan aklamasi pada 25 kepercayaan mengajak seluruh jajaran HKTI,
mengapresiasi
tunggal demi kemajuan petani dan
(Wamentan) Sudaryono pembangunan pertanian Indonesia. dari dua kepengurusan antara baik di DPN, Dewan Penasehat,
Menteri Pertanian, Andi Amran
sebagai Ketua Umum Sulaiman menilai, penyatuan dua kepemimpinan Moeldoko dan Fadli Dewan Pakar, maupun di daerah,
Zon. “Di penyelenggaraan Munas
untuk bersatu dan memiliki peran
Dewan Pimpinan kubu dalam tubuh HKTI menjadi satu kali ini, HKTI yang diketuai Pak Fadli aktif. Kita harus punya visi bersama,
Nasional (DPN) kekuatan nasional dipandang sebagai Zon dan juga HKTI yang diketuai Pak menjalankan, dan mengeksekusi
Moeldoko akan ada persatuan, akan
program demi kesejahteraan petani
langkah tepat untuk memperkuat
Himpunan Kerukunan konsolidasi kelembagaan petani. bersatu menjadi satu HKTI, tidak lagi dan kedaulatan pangan nasional,”
Tani Indonesia (HKTI) Dengan struktur yang lebih solid, ada dualisme di situ," ujarnya. tegasnya.
menjadi
diyakini
HKTI
mampu
periode 2025-2030 mitra strategis pemerintah dalam Tak Lagi Jalan Sendiri HKTI Kubu Moeldoko
Bahkan
menggantikan Fadli mempercepat pencapaian berbagai menganggap, bersatunya HKTI ini kubu Jenderal TNI (Purn) Moeldoko
Sudaryono
Sementara itu Ketua Umum HKTI
juga
program pembangunan pertanian,
Zon. Sementara itu termasuk swasembada pangan. menjadi tonggak bagaimana yang secara resmi juga menyerahkan
kubu HKTI Moeldoko “Ini adalah momentum yang tadinya jalan sendiri-sendiri ini bisa tongkat estafet kepemimpinan
Sudaryono
kepada
dalam
juga secara aklamasi baik untuk menyatukan HKTI yang bersatu, bersatu di pusat, dan bersatu Musyawarah Nasional (Munas) X HKTI
selama ini terbelah, menjadi satu
sampai dengan level di bawah, di
menyerahkan kekuatan besar. Yang terpenting provinsi, kabupaten, sampai dengan yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta,
kepemimpinan ke adalah bagaimana kita bersama- kecamatan dan seterusnya. Kamis (26/6).
Dalam forum yang juga dihadiri
sama merealisasikan visi Presiden
Sebagai sosok yang lahir dan
Sudaryono juga. Prabowo, khususnya di sektor besar dari keluarga petani, Sudaryono Menteri Pertanian Andi Amran
pertanian,” ujar Mentan Amran saat mengapresiasi kepercayaan dari Sulaiman dan Ketua Badan
menghadiri Munas ke-10 HKTI di berbagai kalangan tersebut. Ia juga Pertimbangan Organisasi (BPO)
Kementan, Jakarta, Selasa (24/6). menyatakan komitmennya untuk HKTI Oesman Sapta Odang (OSO),
KTI, organisasi yang Amran juga mengapresiasi terus memajukan sektor pertanian Moeldoko menyampaikan hasil
berdiri sejak 1973 semangat dan kekompakan para nasional serta mewujudkan Rapat Pimpinan (Rapim) HKTI yang
sebagai wadah peserta Munas HKTI, yang datang swasembada pangan yang menjadi memutuskan Sudaryono sebagai
perjuangan petani dari 35 provinsi secara sukarela program prioritas Presiden Prabowo penerusnya. “Di dalam Rapim, kita
Indonesia, telah dalam waktu yang singkat. Hal ini, Subianto. telah memilih dan mempercayakan
Hmenghadapi berbagai menurutnya, menjadi bukti nyata “Insyaallah, itu satu kepercayaan, Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono,
dinamika internal. Sejak Munas bahwa HKTI memiliki kekuatan dan orang percaya karena punya untuk memimpin HKTI ke depan,”
VII di Bali Juli 2010, HKTI sempat besar dan komitmen tinggi untuk harapan. Ya kita lakukan yang terbaik. ujar Moeldoko.
mengalami dinamika internal membangun pertanian nasional Semoga itu bisa memenuhi harapan Moeldoko menegaskan dengan
berupa dualisme kepengurusan yang maju dan berkelanjutan. dari semua orang yang trust dan keputusan ini, babak baru HKTI
antara kepemimpinan Jenderal Amran juga menekankan percaya. Sebagai seorang muslim telah dimulai, tanpa bayang-bayang
(Purn) Moeldoko dan Fadli Zon yang pentingnya penguatan peran HKTI tentunya jabatannya ini, saya sikapi perpecahan. "Mulai saat ini, HKTI
berlangsung lebih dari satu dekade. di setiap wilayah dalam mengawal dengan Innalilahi wainnailaihi rojiun. hanya satu. Tidak ada lagi dualisme,"
Konflik ini tidak hanya memecah pengembangan komoditas Segala sesuatu nya milik Allah dan ujarnya lantang seraya mengajak
belah organisasi, tapi juga unggulan daerah berbasis akan kembali kepada Allah," tuturnya. semua kader untuk kembali fokus
melemahkan peran HKTI sebagai keunggulan komparatif. Bukan Sudaryono mengungkapkan pada perjuangan hak-hak petani,
mitra strategis pemerintah dalam hanya itu, ia mengingatkan, untuk amanah sebagai Ketua Umum HKTI bukan lagi sibuk dengan perbedaan
memajukan kesejahteraan petani menyatukan HKTI dalam masa adalah sarana untuk memberikan yang sudah lewat.
dan mendukung kedaulatan transisi ini, diperlukan struktur yang manfaat seluas-luasnya bagi “Saya sudah dipercaya Pak OSO
pangan nasional. Kini, kedua kubu fleksibel. masyarakat petani dan negara. memimpin selama 10 tahun. Tapi
yang berselisih baik dari Fadli Zon “Yang penting inklusif, terbuka, Kesejahteraan petani menjadi rasanya, kita terlalu lama berkutat
dan Moeldoko sepakat tak ada dan bisa menjaring sebanyak kunci utama dalam mewujudkan pada hal-hal yang membuat kita jalan
lagi dualisme dengan menunjuk mungkin energi positif. Penyaringan ketahanan pangan nasional. di tempat,” lanjut mantan Panglima
Sudaryono sebagai sosok yang akan terjadi secara alamiah, yang ”Ini akses manfaat bagaimana TNI itu. “Kini waktunya bersatu, bukan
pemimpin HKTI. sungguh-sungguh pasti akan tetap memberikan manfaat yang besar cuma secara organisasi, tapi juga
Satu harapan, penyatuan HKTI tinggal,” ucap Amran dengan nada ke petani dan negara. Kalau menyatu secara jiwa dan semangat.”
akan memperkuat akselerasi optimis. petani happy, produktivitasnya Gsh/Yul

