Page 115 - Tugas minggu 14 e-modul LKS - Sara Khezia Sibarani
P. 115
asuransi syariah asalkan mereka memandang konsep syariah sifatnya adil bagi
mereka.
2. Asuransi syariah vs asuransi konvensional
Banyak yang menganggap asuransi syariah sama dengan konvensional. Padahal,
prinsip dasar hingga pengelolaan dananya sangat berbeda.Pada asuransi syariah, peserta
diwajibkan membayar zakat. Pembayaran zakat ini diambil dari besarnya keuntungan
perusahaan. Bisa dibilang, pembayaran zakat ini wajib bagi pengguna jasa asuransi
syariah. Hal tersebut tentunya sangat berbeda dengan asuransi konvensional yang tidak
memiliki program pembayaran zakat. Sedangkan asuransi konvensional merupakan
perjanjian antara dua belah pihak atau lebih, dimana pihak penanggung mengikatkan diri
kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian
kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan. Perbedaan asuransi syariah dan konvensional terdiri dari beberapa hal
berikut ini:
Dana Hangus
Pada asuransi konvensional, ada istilah ‘dana hangus’ jika asuransi tidak diklaim.
Sementara, pada asuransi syariah, nasabah bisa tetap mengambil dana setelah masa
penanggungan asuransi berakhir.
Dana Milik Peserta
Dana asuransi syariah menjadi sepenuhnya milik peserta asuransi. Sehingga,
penyedia jasa asuransi pun hanya menjadi pengelola saja.
Hal ini tentu berbeda dengan asuransi konvensional yang memiliki wewenang penuh
untuk setiap pengalokasian dana maupun alokasi investasi yang dimiliki oleh peserta
asuransi.
Akad
Asuransi Konvensional menggunakan akad tabaduli, yakni akad jual beli. Tentunya
di dalam akad jual beli menurut syara’ harus jelas ada penjual, pembeli, barang
(objek) yang diperjualbelikan, harga, dan sighat (ijab qabul).
Sedangkan dalam asuransi syariah, akad yang digunakan adalah akad takaful (akad
tolong menolong), yaitu suatu akad tolong menolong sesama peserta, jika salah