Page 116 - Tugas minggu 14 e-modul LKS - Sara Khezia Sibarani
P. 116
seorang peserta terkena musibah maka peserta yang lainnya membantu dengan dana
tabarru’ (dana sosial).
Prinsip Dasar
Pada dasarnya, dalam asuransi syariah sekumpulan orang akan saling membantu dan
tolong menolong, saling menjamin dan bekerja sama dengan cara mengumpulkan
dana hibah (tabarru). Dengan begitu bisa dikatakan bahwa pengelolaan risiko yang
dilakukan di dalam asuransi syariah, resiko akan dibebankan/dibagi kepada
perusahaan dan peserta asuransi itu sendiri.
Sedangkan dalam asuransi konvensional memindahkan resiko dari peserta kepada
perusahaan secara penuh (risk transfer).Artinya, risiko akan dipindahkan/dibebankan
oleh tertanggung (peserta asuransi) kepada pihak perusahaan asuransi yang bertindak
sebagai penanggung di dalam perjanjian asuransi tersebut seperti pada asuransi
kesehatan, asuransi mobil, atau asuransi perjalanan.
Wakaf
Meski ada perbedaan antara Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional, peran
asuransi masih sama, yaitu memberikan perlindungan bagi peserta. Namun ada
manfaat produk Asuransi Syariah yang tidak ada di Asuransi Konvensional, yaitu
Wakaf.
Pengawas Dana
Pengawas dana asuransi yang perlu kamu ketahui. Dalam asuransi syariah, terdapat
pihak ketiga dari luar yang menjadi pengawas kegiatan asuransi, mereka disebut
sebagai Dewan Pengawas Syariah (DPS).
Sedangkan aasuransi konvensional tidak memiliki dewan pengawas khusus. Dewan
pengawas untuk asuransi konvensional adalah berdasarkan hukum yang berlaku di
negara tersebut. Biasanya, asuransi yang terdaftar dan resmi akan diawasi oleh
Otoritas Jasa Keuangan.
Objek dan Pengelolaan Dana
Dalam asuransi syariah, membatasi pengelolaan dananya hanya untuk objek-objek
yang halal (jelas) dan tidak boleh mengandung syubhat.