Page 29 - Modul Pembelajaran
P. 29
Kegiatan
Pembelajaran II
Penyelidikan lebih lanjut mengenai elektron dilakukan
oleh Robert A. Millikan antara tahun 1908-1917 yang dikenal
dengan percobaan tetes minyak Milikan. Minyak
disemprotkan hingga tetesan minyak jatuh melalui celah
yang terdapat pada logam yang dipasang sejajar. Jika molekul
Gambar 2.4 Percobaan gas (misalnya helium) yang diletakkan di antara kedua pelat
tetes minyak oleh itu disinari dengan sinar-X, maka gas He akan melepaskan
Millikan elektron. Elektron kemudian diikat oleh tetesan minyak.
sumber: + -
https://www.dictio.id/u He + sinar-X He + e
-
ploads/db3342/original Minyak + e (minyak)
/3X/1/4/14a61cabdf7bc5 Dari percobaan tetes minyak, Millikan menemkan bahwa
5e4ba9282e21b7ac9d789 muatan tetes minyak (q) selalu berupa kelipatan bilangan
-19
ea0a7.jpeg bulat dari -1,6 x 10 C.
Dengan mengetahui besarnya muatan elektron, harga massa elektron dapat
dihitung ke dalam persamaan e/m yang ditemukan oleh Thomson.
e 8
m = -1,76 x 10 C/g
-19
Menurut hasil percobaan Millikan, e = -1,6 x 10 C, maka massa elektron (m),
-19
-28
m = -1,6 x 10 C = 9,10 x 10 g
8
-1,76 x 10 C/g
-28
Jadi, massa elektron hasil perhitungan adalah 9,10 x 10 g atau 0,000054859
gram.
B. Proton
Pada tahun 1886 Eugene Goldstein menerangkan
adanya berkas muatan positif dalam atom. Untuk
membuktikannya, ia menggunakan tabung sinar katode
dengan pelat katode yang telah dilubangi. Sewaktu sinar
katode merambat menuju anode, ia mengamati adanya Gambar 2.5 Eksperimen
sinar lain yang bergerak dengan arah berlawanan Goldstein untuk mempelajari
melewati lubang pada pelat katode. Oleh karena arahnya muatan positif
berlawanan dengan arah sinar katode, maka sinar tersebut Sumber:
haruslah tersusun dari partikel-partikel bermuatan positif. https://media.cheggcdn.com/st
Untuk membuktikan keberadaan partikel positif udy/c08/c0826d9d-ef67-4a60-
tersebut, Rutherford melakukan percobaan menggunakan 8be5-8f7c2c5aff69/14026-2-
10IPS1.png
spektrometer massa (modifikasi tabung sinar katode).
Rutherford mengganti gas helium (sinar α) dengan gas
hidrogen (Johari & Rachmawati, 2010.
24