Page 19 - E-modul sistem saraf
P. 19
Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi (SST) yang terdiri dari serat-serat aferen dan eferen yang menyalurkan sinyal
antara SSP dan perifer (bagian tubuh yang lain). Divisi aferen SST mendeteksi, menyandikan,
dan mentransmisikan sinyal perifer ke SSP, karena itu menginformasikan SSP tentang
lingkungan internal dan eksternal. Masukan aferen ini ke pusat pengontrol di SSP sangat penting
dalam mempertahankan homeostasis. Untuk membuat penyesuaian yang sesuai pada organ
efektor melalui keluaran eferen, SSP harus mengetahui apa yang sedang terjadi. Masukan aferen
juga digunakan untuk merencanakan tindakan volunter yang tidak berhubungan dengan
homeostasis.
Divisi eferen sistem saraf tepi adalah jalur komunikasi yang digunakan oleh sitem saraf pusat
untuk mengontrol aktivitas otot dan kelenjar, organ-organ efektor yang melaksanakan efek atau
tindakan yang diinginkan (biasanya tiaptiap kontraksi atau sekresi). SSP mengatur efektor-efektor
ini dengan memicu potensial aksi di badan sel neuron eferen yang aksonnya berakhir di
organorgan tersebut. Otot jantung, otot polos, sebagian besar kelenjar eksokrin, sebagian
kelenjar endokrin, dan jaringan adiposa (lemak) disarafi oleh sistem saraf autonom, cabang
involunter divisi eferen perifer. Otot rangka disarafi oleh sistem saraf somatik, cabang divisi eferen
yang berada di bawah kontrol kesadaran. Beberapa contoh di bawah ini adalah efek kontrol saraf
pada berbagai efektor yang terdiri dari berbagai jenis jaringan otot dan kelenjar.
Podcast
E-modul Sistem Saraf Untuk Kelas 11 Sekolah Menengah Atas 12