Page 49 - TEORI DAN PRAKTIK BK KELOMPOK
P. 49

1.   Kerahasiaan
                             Dalam kegiatan konseling kelompok, asas kerahasiaan merupakan asas kunci

                             karena apabila asas ini dipegang teguh, konselor akan mendapat kepercayaan
                             dari konseli sehingga mereka akan memanfaatkan jasa konseling kelompok

                             sebaik-baiknya. Implikasi asas ini adalah bahwa konselor dan konseli sama-

                             sama  menjaga  kerahasiaan  tentang  apapun  yang  di  bahas  dalam  kegiatan
                             konseling, terutama konselor harus bisa menjaga kerahasian senmua tentang

                             anggota kelompok. Permasalahan yang dibahas dalam konseling kelompok
                             hanya diketahui oleh pemimpin kelompok dan anggota kelompok tidak boleh

                             menyebar ke luar dari kelompok.
                        2.   Kesukarelaan

                             Proses  kegiatan  konseling  kelompok  harus  berlangsung  atas  dasar

                             kesukarelaan  baik  dari  pihak  pembimbing  (pemimpin  kelompok)  maupun
                             dari pihak konseli (anggota kelompok). Anggota kelompok diharapkan secara

                             sukarela dalam mengikuti kegiatan konseling kelompok, tanpa terpaksa dan

                             tanpa  ragu-ragu  ataupun  merasa  terpaksa  menyampaikan  masalah  yang
                             dihadapimya,  serta  mengungkapkan  semua  fakta,  data  dan  segala  sesuatu

                             yang  berkaenaan  dengan  masalah  yang  dihadapinya  kepada  kelompok.
                             Anggota  kelompok  secara  sukarela  menyampaikan  pendapat  dalam

                             membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi salah seorang dari anggota
                             kelompok yang permasalahannya sedang dibahas.

                        3.   Keterbukaan

                             Proses  pelaksanaan  konseling  kelompok  sangat  memerlukan  suasana
                             keterbukaan baik dari pihak konselor (pemimpin kelompok) maupun konseli

                             (anggota  kelompok).  Asas  ini  tidak  kontradiktif  dengan  asas  kerahasiaan
                             karena keterbuakaan yang dimaksud menyangkut kesediaan menerima saran-

                             saran  dari  para  anggota  kelompok  dan  kesediaan  membuka  diri  untuk

                             kepentingan  pemecahan  masalah.  Anggota  kelompok  diharapkan  dapat
                             berbicara  secara  jujur  dan  berterus  terang  tentang  dirinya  sehingga

                             penelaahan dan pengkajian tentang berbagai kekuatan dan kelemahanya dapat
                             dilakukan.

                        4.   Kegiatan





                                                              45
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54