Page 45 - TEORI DAN PRAKTIK BK KELOMPOK
P. 45
cara memilih anggota kelompok sesuai dengan kebutuhan dan permasalahn
yang akan dikaji.
b. Tahap Pemulaan (Orientasi dan Eksplorasi). Susunan kelompok pada tahapan
ini mulai dibentuk dan mencoba mencari tahu apa yang diinginkan anggota
kelompok, mencari tahu harapan dan tujuand dari angota kelompok.
c. Tahap Transisi. Tahapan transisi merupakan tahapan unuk mengetahui
kesiapand ari masing-masing anggota kelompok untuk mengikuti proses
konseling di tahapan selanjutnya.
d. Tahap Kerja-Kohesi dan Produktivitas. Jika masalah yang dihadapi oleh
masing-masing anggota kelompok diketahui, rencana berikutnya adalah
menyusun rencana-rencana tindakan (productivity) hingga kohensivitas
mulai terbentuk.
e. Tahap Akhir (Konsolidasi dan Terminasi). Konseli atau anggota kelompok
mencoba untuk melakukan perubahan tingkah laku yang ada. Anggota
kelompok aktif untuk memberikan masukan/kontribusi demi terpecahaknnya
maslah yang ada. Terjadi mentransfer pengalaman dalam kelompok dalam
kehidupan yang lebih luas.
f. Setelah Konseling: Tindak lanjut dan Evaluasi. Setelah berselang beberapa
waktu konseling kelompok perlu dievaluasi. Tindak lanjut dilakukan jika
ternyata ada kendala-kendala dalam pelaksanaan di lapangan.
Munir Abdul (2011: 213) membagi tahapan dalam konseling kelompok
menjadi lima bagian yaitu:
a. Prakonseling. Tahap prakonseling dianggap sebagai tahap persiapan
pembentukan kelompok.
b. Tahap pemulaan. Tahap ini ditandai dengan dibentuknya struktur kelompok.
Adapun maanfaat dibentuknya struktur kelompok agar anggota dapat
memahami aturan yang ada daam kelompok.
c. Tahap transisi. Tahap ini disebut sebagai tahap peralihan
d. Tahap kerja. Tahap ini sebagai tahap kegiatan dan berjalan ketika
permasalahan yang dialami oleh konseli sudah di temukan.
41