Page 26 - E-MODUL ELEKTROKIMIA BERBASIS STEAM - NADIYAH
P. 26
Pada sel kering, reaksi oksidasi terjadi pada anode (zink) dan reaksi reduksi
terjadi pada katode (grafit yang inert).
Reaksi setengah selnya sebagai berikut:
−
Anode ∶ Zn (s) → Zn 2+ + 2e
(s)
−
Katode ∶ 2MnO 2 (s) + 2NH + + 2e → Mn O + 2NH 3 (aq) + H O
4 (aq)
2 (l)
2 3 (s)
Reaksi Sel ∶ Zn (s) + 2MnO 2 (s) + 2NH + → Mn O + 2NH 3 (aq) + H O
2 (l)
2 3 (s)
4 (s)
b) Baterai Alkaline
Baterai alkaline mempunyai prinsip kerja
yang sama dengan baterai kering, akan tetapi
baterai alkaline menggunakan KOH sebagai
pengganti pasta NH4Cl dalam pasta elektrolit.
Besar potensial baterai alkaline adalah 1,5 Volt.
Baterai alkaline memiliki penyimpanan
energi yang lebih tinggi dan umur simpan yang
lebih lama dibandingkan baterai kering biasa.
Gambar 1.6 Baterai Alkaline dan Komponennya
Selain itu, baterai alkaline juga memiliki jumlah (Sumber: https://tinyurl.com/5fn93wv)
muatan listrik yang lebih banyak sehingga menghasilkan daya listrik yang lebih besar.
Baterai alkaline lebih cocok dimanfaatkan untuk peralatan elektronik dengan kapasitas
listrik yang tinggi secara terus menerus, contohnya mobil listrik.
Pada baterai alkaline, reaksi oksidasi terjadi pada anode (zink) dan reaksi reduksi
terjadi pada katode (grafit yang inert).
Reaksi setengah selnya sebagai berikut:
−
Anode ∶ Zn (s) + 2OH − → Zn(OH) 2 (s) + 2e
(aq)
−
Katode ∶ 2MnO 2 (s) + 2H O + 2e → Mn O + 2OH −
2 (l)
2 3 (s)
(aq)
Reaksi Sel ∶ Zn (s) + 2MnO 2 (s) + H O → Zn (OH) 2 (s) + Mn O
2 3 (s)
2 (l)
19 | E - M O D U L E L E K T R O K I M I A B E R B A S I S S T E A M