Page 21 - Kalarahu Kumpulan Cerita Rakyat Jawa.tif
P. 21

14

          Patih  Sidapaksa  kemudian  pulang  ke  rumah  hendak  me-
          nemui  anak dan  istrinya.
               lbu Patih Sidapaksa mengetahui bahwa anaknya telah
          pulang.  Ia  buru-buru  menemuinya,  "Anakku,  Sidapaksa!
          Ternyata  istrimu  adalah  perempuan  yang  jahat.  Ia  tega
          membuang anaknya ke dalam sungai," katanya memanas-
          manasi  hati  Patih  Sidapaksa.
               Patih  Sidapaksa  percaya  pada  perkataan  ibunya.  Ia

          sarigat marah dan hendak membunuh  istrinya dengan se-
          bilah  keris.
               "Kakanda Sidapaksa, aku tidak membunuh anak kita,"
          kata  istri Patih Sidapaksa lembut, "Bawalah aku ke pinggir
          sungai  aku  akan  terjun  ke  dalam  sungai.  Jika  air  sungai
          berbau  harum  itu  tandanya  aku tidak bersalah."
               "Jangan percaya pada perempuan jahat ini," kata  lbu
          Patih Sidapaksa ketakutan kalau kejahatannya terbongkar.
               Patih  Sidapaksa menuruti  permintaan  istrinya.  Ia  lalu
          mengangkat  istrinya  yang  sedang  sakit  itu  ke  pinggir
          sungai.  Sampai  di  pinggir  sungai  istri  Patih  Sidapaksa
          terjun  ke dalam sungai  dan tenggelam.
               Tiba-tiba  dari  dasar  sungai  itu  muncul  dua  kuntum
          bunga  putih  yang  satu  besar  dan  yang  satu  lagi  kecil.
          Bunga besarmerupakan jelmaan istri Patih Sidapaksa. se-
          dangkan bung~ yang kecil  merupakan jelmaan anak Patih
          Sidapaksa.
               "Ayah,"  kata  bunga  putih  kecil  itu,  "Aku  berkata
          dengan  sesungguhnya  bahwa yang  membunuh  Ananda
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26