Page 34 - Pancing 2009
P. 34
5. PANCING CUMI-CUMI
Penangkapan cumi-cumi dengan pancing masih belum popular di Indonesia. Cumi-
cumi masih merupakan hasil tangkapan sampingan beberapa jenis alat tangkap, seperti
bagan dan jaring arad.
Pancing cumi-cumi merupakan salahsatu alat alternative yang dapat dikembangkan
untuk menangkap cumi-cumi. Jenis alat ini sangat sederhana, karena bagian utamanya
hanya terdiri atas tali pancing, pancing -- yang tersusun atas kail dan umpan tiruan -- dan
pemberat. Tali pancing, pemberat dan kail sangat mudah didapatkan, sedangkan umpan
tiruan mudah dibuat. Cara pengoperasiannya juga sangat mudah, yaitu dapat ditarik secara
vertikal dan horizontal (trolling) dari perahu.
5.1. Konstruksi Pancing Cumi-cumi
1. Pancing cumi-cumi tradisional
Pancing cumi-cumi tradisional terdiri atas bagian pancing, tali pancing polyamide
(PA) multifilament nylon No.30, 40, 50, 150 dan 200, kili-kili kecil, dan penggulung tali
pancing. Pancing terdiri atas umpan tiruan berbentuk udang dan mata pancing. Umpan
tiruan terbuat dari bahan fiberglass atau kayu, Bagian punggungnya diberi warna merah,
kuning, hijau, coklat, atau oranye. Adapun bagian perutnya berwarna putih. Mata pancing
atau kail yang digunakan bernomor 3,5 dan 4,0. Beberapa tangkai kail digabung menjadi
satu sehingga berbentuk seperti bunga.
Sekeping timah dilekatkan pada bagian bawah umpan udang, tepat di bawah mata.
Fungsi utamanyanya untuk memberi gaya berat. Fungsi lainnya adalah menjadikan
gerakan umpan menyerupai gerakan renang udang yang sebenarnya ketika tali pancing
ditarik.
Untuk memiripkan umpan udang dengan udang yang sebenarnya, maka umpan udang
diberi mata berwarna. Lainnya, pada sisi kiri dan kanan umpan tiruan dilekatkan bulu
ayam berwarna putih (Gambar 12). Beberapa bentuk pancing cumi-cumi lainnya
diilustrasikan pada Gambar 13, 14 dan 15.
23

