Page 31 - Pancing 2009
        P. 31
     penggunaan umpan tiruan pada perikanan huhate harus disesuaikan dengan warna tubuh
               ikan-ikan kecil yang menjadi makanannya.
                   Menurut FAO (1983), ikan cakalang bersifat epipelagis, oseanik dan peruaya jauh.
                                                                   o
               Suhu  air  laut  yang  disukai  berkisar  antara  14,7-30 C.  Kondisi  lautan  yang  disukai,
               menurut  Permadi  (2004),  dimana  terdapat  pertemuan  antara  arus  panas  dan  dingin.
               Adapun alasan utama ikan cakalang melakukan migrasi, menurut Laevastu dan Hayes
               (1981), adalah:
                  1.  Mencari perairan yang memiliki banyak makanan;
                  2.  Mencari tempat memijah;
                  3.  Adanya perubahan beberapa faktor lingkungan, seperti suhu, salinitas, dan arus.
               4.4. Operasi Penangkapan Huhate
                   Tahapan operasi penangkapan ikan cakalang dengan huhate diawali dengan mencari
               umpan  hidup  ke  bagan-bagan.  Dilanjutkan  dengan  mencari  gerombolan  ikan  yang
               berenang  atau  menuju  rumpon  yang  sudah  banyak  didatangi  oleh  ikan  cakalang.
               Pemancingan  dimulai  dengan  melemparkan  umpan  hidup  ke  laut.  Maksudnya  agar
               gerombolan ikan cakalang mendekat ke arah kapal. Jika gerombolan ikan cakalang sudah
               mendekat  ke  kapal,  penyemprotan  air  dari  atas  kapal  segera  dilakukan.  Pada  saat
               bersamaan dilakukan pemancingan. Umpan tiruan digerak-gerakkan di  dalam air agar
               menyerupai ikan hidup dengan cara menaikturunkan joran. Akibat penyemprotan, ikan
               cakalang tidak dapat membedakan antara umpan tiruan dan umpan hidup yang ditebar.
                   Ikan cakalang yang terkait kail segera diangkat dan dilempar ke geladak kapal. Kail
               yang tanpa kait menyebabkan ikan dapat langsung terlepas ketika dilempar. Proses ini
               berlangsung sangat cepat, karena gerombolan ikan cakalalang akan cepat bubar.
                   Jumlah  nelayan  dalam  satu  kapal  huhate  berjumlah  antara  22-26  orang.  Masing-
               masing pekerjaannya adalah 1 orang kapten, 1 orang ahli mesin, 1 orang koki, 1-2 orang
               pelempar umpan, dan sisanya mengoperasikan pancing huhate (Ayodhyoa, 1981). Pada
               Gambar 11 diilustrasikan posisi pemancing huhate di atas kapal.
                   Kapal khusus yang digunakan untuk mengoperasikan huhate disebut kapal cakalang.
               Ukurannya 20 GT dan digerakkan oleh mesin berkekuatan 40-60 HP. Menurut Subani dan
               20





