Page 26 - Pancing 2009
P. 26
Nugroho (2002) mencoba menentukan ukuran mata pancing tonda yang paling baik
digunakan. Nomor mata pancing yang diujicoba adalah 4, 5 dan 6. Penelitian dilakukan
di perairan Palabuhanratu menggunakan 3 perahu. Masing-masing perahu
mengoperasikan 3 mata pancing dengan ukuran yang sama. Dari 75 kali operasi
penangkapan didapatkan hasil tangkapan sebagai berikut.
Tabel 3. Hasil tangkapan pancing tonda untuk setiap nomor mata pancing.
Nomor 4 Nomor 5 Nomor 6
No Jenis ikan
Ekor Kg Ekor Kg Ekor Kg
1. Madidihang 3 23,7 13 77,1 2 5,8
(Thunnus albacares)
2. Tenggiri 3 14,4 4 21,2 1 4,8
(Scomberomorus commersoni)
3. Lemadang 2 4,2 1 2,7 - -
(Coryphaena hippurus)
4. Alu-alu - - - - 1 2,7
(Sphyraena sp.)
8 42,3 18 101,0 4 13,3
Berdasarkan tabel tersebut, nomor mata pancing 5 adalah yang terbaik digunakan untuk
pancing tonda. Berikutnya adalah nomor 4 dan terakhir nomor 6.
Bentuk umpan buatan yang banyak diuji kebanyakan tidak berbentuk umpan yang
sesungguhnya. Pada kecepatan penarikan rendah, ada kemungkinan bentuk umpan tiruan
-- yang sebenarnya tidak menyerupai ikan kecil -- akan terdeteksi oleh ikan-ikan yang
menjadi target tangkapan pancing tonda. Akibatnya, penarikan pancing tonda dengan
kecepatan yang rendah tidak akan menghasilkan ikan tangkapan.
Ada baiknya penggunaan umpan tiruan berbentuk ikan yang sesungguhnya
diujicobakan. Bahan pembentuk tubuhnya dapat terbuat dari kayu, karet, plastik atau karet
sintetis. Badan ikan tiruan diwarnai agar serupa dengan jenis-jenis ikan yang menjadi
makanan ikan-ikan besar yang menjadi target tangkapan pancing tonda. Agar ikan umpan
tiruan dapat bergerak menyerupai aslinya, maka pada bagian bawah mulutnya diletakkan
lempengan plastik. Kelenturan gerakan badan ikan juga dapat disempurnakan dengan
membagi ikan tiruan dalam 2 bagian. Selanjutnya, keduanya dihubungkan dengan engsel
kecil. Penggunaan umpan ikan tiruan seperti ini tidak memerlukan kecepatan penarikan
15

