Page 32 - Pancing 2009
P. 32
Barus (1989), kapal cakalang memiliki kekhususan tersendiri dibandingkan dengan jenis-
jenis kapal lainnya. Kekhususannya adalah pada bagian depan kapal terdapat pelataran --
yang digunakan oleh nelayan untuk memancing – dan bak-bak penyimpanan umpan
hidup. Keistimewaan lainnya adalah pada sekeliling sisi pelataran terdapat pompa
penyemprot air berkekuatan 5 PK.
Waktu penangkapan dilakukan pada pagi dan sore hari, Menurut Zainuddin (2002),
ikan cakalang aktif makan pada pagi hari dan kurang aktif pada siang hari. Aktifitas makan
akan kembali lagi pada sore hari. Pada malam hari, ikan cakalang tidak makan sama
sekali.
Keberhasilan penangkapan ikan cakalang menggunakan huhate terutama sangat
ditentukan oleh 2 faktor. Pertama adalah ketrampilan pemancing. Setiap pemancing harus
dapat mempekirakan kapan pancing diangkat dan bagaimana agar ikan yang tertangkap
tidak terlempar kembali ke laut. Jika ikan yang telah terluka oleh kail jatuh ke laut, maka
bau anyir darah ikan cakalang akan mengundang ikan hiu datang. Akibatnya, gerombolan
ikan cakalang akan segera lenyap. Kedua adalah keahlian pelempar umpan hidup. Ini
mengingat kecepatan migrasi ikan cakalang sangat tinggi. Gerombolan ikan cakalang
berada dekat dengan kapal hanya dalam waktu sekitar 30 menit (Cleaver & Shimada,
1950). Pelempar harus dapat memperkirakan waktu melempar dan lokasi pelemparan
umpan agar ikan dapat berada di sekitar kail.
Penyemprot
Ruang kemudi
Palka Pemancing
Gudang
Bak umpan
Gambar 11. Posisi pemancing di atas kapal.
21

