Page 128 - GARIS WAKTU
P. 128
Awan berarak manis ketika jalanan gersang
membawaku mendekat padamu. Tidak sabar kuceritakan
tentangnegeripara raksasa tempatku mempersembahkan
karya: tentang brutalnya mereka menghina,
mengapresiasi, menguji, dan memuji. Semoga kau pun
tak henti menceritakan hari-harimu sepeninggalanku,
sebab aku takkan bosan mendengarkanmu.
Dan kereta ini akan membawa ragaku pulang. Hanya
ragaku yang pulang. Hatiku tidak pernah pergi darimu.
Tidak sedikit pun, tidak sekali pun.
Perasaanku untukmu tak sebesar bumi atau mentari.
Dia hanya sebesar kedua telapak kakiku.
Tapi, kaki ini rela pergi ke mana pun agar bisa
bersamamu

