Page 158 - GARIS WAKTU
P. 158

Bilur  yang  M  embias


                       Oktober,  tahun  ketiga






                 Kau  laksana  mawar  yang  menggoda  untuk  kupeluk,
             terus  kupeluk  walau  durimu  melukaiku. Dan yang  terberat
             bagiku   adalah   melepaskan   pelukanmu,   merasakan
             sebagian  durimu  masih  menancap  di  jantungku  ketika
             aku  tertatih  menjauh.

                 Entah  sudah  berapa  panggilan  tak  terjawab  darimu
             yang  masuk  ke ponselku.  Kian  lama,  intensitas  teleponmu

             berkurang,   hingga  akhirnya   berhenti   sama   sekali.
             Mungkin  kau  bukan  menyerah,  mungkin  kau  hanya
             mulai  sadar  bahwa  kita  butuh  spasi  untuk  berpikir,  untuk
             bernapas,  untuk  mengingat  apa  yang  kita  telah  dapatkan
             dan  apa  yang  telah  kita  lepaskan.
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163