Page 61 - GARIS WAKTU
P. 61

meredakan  malam-malammu  yang  muram.  Aku  yang
            mendengarkanmu  hingga  jam satu  pagi,  adalah  aku  yang
            kau  nafikan  lagi  dan  lagi.  Kau  yang  masih  tenggelam
            dalam  kenangan  adalah  apa  yang  ingin  kuselamatkan.
            Celakanya,  aku  malah  ikut terbenam  dalam  skenario  yang
            kau  ciptakan.  Dan  kita  menjadi  terbiasa  untuk  pura-pura
            tertawa.  Padahal  kau dan aku tahu, aku mendambakanmu
            yang  mendambakannya.


                Sampai  kapan  kita  harus  begini?  Sampai  nyaliku
            terkumpul  untuk  kau  empaskan?  Atau  sampai  kau  terbang
            lagi  menuju  pelukan  yang  lainnya?  Ternyata,  menjadi
            juara  kedua  itu  sama  saja  dengan  berpacaran  dengan
            seseorang  yang  tidak  pernah  ada  secara  nyata.  Kalau  kau
            benar-benar  menyayangiku,  kau  takkan  menjadikanku
            juara  kedua  dari  sejak awal.  Menyebalkan!


                Aku  ingin  kau  rindukan,  aku  ingin  kau  kejar,  aku  ingin
            kau  buatkan  puisi.  Lalu  aku  akan  bertingkah  tak  peduli,
            agar  kau  tahu  rasanya  jadi aku.
















       56
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66