Page 7 - 709-1769-1-PB_Neat
P. 7

PROSIDING SEMINAR NASIONAL                                     SITI ASFIRANNA SARI
                     STKIP PGRI SUMATERA BARAT






                                                     = 80 %


                            Berdasarkan  data  pada  tabel  diatas  terlihat  bahwa  kriteria  ketuntasan  belajar
                     individual siswa diperoleh bahwa banyaknya siswa yang tuntas belajar yaitu 12 siswa

                     dari 15 siswa (80%) dari jumlah siswa. Banyaknya siswa  yang tidak tuntas adalah 3

                     siswa  dari  15 siswa  (20%)  dari  jumlah  siswa.  Selanjutnya  sesuai  dengan  kriteria
                     ketuntasan  secara  klasikal  bahwa  suatu  pemebelajaran  dikatak  tuntas  jika  terdapat ≥

                     75% siswa telah tuntasnya belajar. Ketuntasan secara klasikal pada ujicoba ini sebesar
                     80%. Dengan demikian secara klasikal memenuhi kriteria pencapaian ketuntasan.



                     KESIMPULAN
                            Pengembangan Modul  berbasis Quantum  Learning menggunakan  model
                     pengembangan  Thiagarajan,  Semmel  dan  Semmel  ini  bertujuan  untuk menghasilkan

                     produk yaitu Moodul Pembelajaran di SMA Al-Hidayah Medan. Dari hasil penelitian

                     yang  telah  dilakukan  maka  kesimpulan  yang  dapat  diuraikan  dalam  penelitian  ini
                     adalah:

                     1. Penelitian  pengembangan  ini  menghasilkan  perangkat  pembelajaran  berupa  RPP,
                        Modul dan Tes Kemampuan Pemecahan Masalah dengan menggunakan Quantum

                        Learning pada  materi statistika.  Penelitian  ini  dilakukan  dengan  mengacu  pada
                        model  pengembangan  4-D  yang  terdiri  dari  tahap define (pendefinisian), design

                        (perancangan), develop (pengembangan),  dan disseminate (penyebaran).  Karena

                        keterbatasan  peneliti, penelitian  hanya  sampai  tahap develop (pengembangan).
                        Tahap define (pendefinisian)  bertujuan  untuk menetapkan  dan  mendefinisikan

                        syarat-syarat  pembelajaran  (instructional)  yang  terdiri  dari front-end  analysis,

                        learner  analysis, task  analysis, concept  analysis,  dan specifying  instructional
                        objectives.  Tahapan  selanjutnya  adalah  tahapan design yang  bertujuan  untuk

                        mendesain prototype pembelajaran.  Tahap design terdiri  dari media  selection dan
                        format  selection.  Tahap  design  juga  digunakan  untuk  menyusun  instrument

                        penilaian  pembelajaran  juga.  Tahap develop (pengembangan)  dilakukan  validasi
                        instrumen, validasi produk dan uji coba lapangan. Selama uji coba lapangan juga

                        dilakukan Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa.




                                                              481
   2   3   4   5   6   7   8   9