Page 190 - BUKU_PENDIDIKAN KESEHATAN
P. 190
4. Pendidikan dan Kesadaran
Kesehatan Pendidikan dan kesadaran tentang kesehatan sangat penting untuk menciptakan
keluarga sehat. Ini mencakup:
a. Edukasi tentang Gizi: Memberikan pengetahuan tentang pentingnya pola makan sehat dan
gizi seimbang kepada anggota keluarga (Mohammadi et al., 2018).
b. Pendidikan Kesehatan Umum**: Meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan penyakit,
kebersihan, dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHB) (Jiménez-Iglesias et al., 2014).
5. Lingkungan yang Mendukung
Lingkungan tempat tinggal juga berperan penting dalam kesehatan keluarga. Lingkungan
yang sehat mencakup:
a. Ketersediaan Fasilitas Kesehatan: Akses yang baik terhadap layanan kesehatan sangat
penting untuk menjaga kesehatan keluarga (Silva, 2023).
b. Kondisi Lingkungan: Lingkungan yang bersih dan aman dapat mengurangi risiko penyakit
dan meningkatkan kualitas hidup (Mohammadibakhsh et al., 2023).
Aspek-aspek keluarga sehat sangat penting dalam menciptakan individu dan masyarakat
yang sehat. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip yang mendukung kesehatan fisik,
mental, dan sosial, individu dapat berkontribusi pada pembentukan keluarga yang sehat. Edukasi,
dukungan sosial, dan akses ke layanan kesehatan yang memadai sangat penting dalam
menciptakan keluarga yang sehat dan sejahtera.
E. Strategi Pembinaan Keluarga Sehat
Pembinaan keluarga sehat merupakan upaya untuk menciptakan dan mempertahankan
kondisi kesehatan yang optimal di dalam unit keluarga. eluarga yang sehat tidak hanya memiliki
anggota yang sehat secara fisik, tetapi juga mental dan sosial. Dalam konteks ini, strategi
pembinaan keluarga sehat sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan mencegah
berbagai masalah kesehatan. Berikut adalah penjelasan mengenai strategi yang dapat diterapkan
dalam pembinaan keluarga sehat.
1. Edukasi Kesehatan: Memberikan informasi tentang pentingnya pola makan sehat, aktivitas fisik,
dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada anggota keluarga. Edukasi ini dapat
dilakukan melalui penyuluhan, seminar, dan program-program kesehatan di sekolah dan
komunitas (Laelasari et al., 2018).
173