Page 22 - Modul Etnosains Semangatttt
P. 22
2.
Pencemaran Udara
Tahu kah kamu ?
Hasil penelitian Badan Lingkungan
Hidup Provinsi Jawa Timur menunjukkan
bahwa di Gresik, kualitas udara termasuk
dalam kategori paling buruk di Provinsi
Jawa Timur dengan indeks sebesar 65,81.
Pengukuran dilakukan di area pemukiman
warga, wilayah industri, dan lalu lintas,
menunjukkan bahwa Gresik telah
mengalami pencemaran udara dengan
jenis debu dan telah melewati batas baku
mutu udara ambien yang telah ditetapkan
(Rosyadi&Wulandari, 2021)
Gambar 2.4 Pencemaran Udara di Gresik
Sumber: Dokumen Pribadi
Kabupaten Gresik yang merupakan kota industri, keberadaan berbagai
industri di Kabupaten Gresik, termasuk PT Semen Gresik, PT Petrokimia, PT
Wings Surya, PT Smelting, dan lainnya, dapat meningkatkan risiko
pencemaran udara di kota tersebut. Industri-industri ini biasanya
menghasilkan emisi gas dan partikel polutan ke udara sebagai hasil dari
proses produksi mereka.
Emisi yang dihasilkan oleh industri-industri ini dapat mengandung
berbagai zat berbahaya seperti partikel-partikel terlarut, gas-gas beracun,
dan bahan kimia berbahaya. Jika tidak diatur dan dikendalikan dengan baik,
emisi tersebut dapat mencemari udara sekitarnya dan mempengaruhi
kualitas udara yang dihirup oleh penduduk setempat.
Tidak hanya aktivitas industri, aktivitas masyarakat Gresik seperti
penggunaan kendaraan bermotor juga dapat turut meningkatkan
pencemaran udara. Kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar
fosil, seperti bensin atau diesel, menghasilkan emisi gas karbon dioksida
(CO2) dan polutan lainnya ke udara saat pembakaran. . Gas CO2 adalah
salah satu gas rumah kaca utama yang berkontribusi pada pemanasan
global. Jika dibandingkan dengan kota lain di Jawa Timur, jumlah
penduduknya tidak terlalu banyak sehingga sisa gas pembakaran yang
dilepaskan ke atmosfer masih lebih rendah daripada Kabupaten Gresik.
11 Perubahan Lingkungan