Page 6 - PRAMUKA DAN PENGABDIANKU.fix
P. 6
Pembina Pramuka harus menanamkan cinta alam dan kasih
sayang ini dalam kehidupan sehari-hari. Membuang sampah harus
pada tempatnya. Tidak boleh menyakiti hewan. Tidak boleh
memotong tumbuhan sembarangan. Melaksanakan kegiatan
penghijauan. Menolong orang lain yang kesusahan. Kegiatan-kegiatan
tersebut dilakukan untuk menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang.
Dalam kegiatan di alam terbuka, Pembina Pramuka akan sangat
memperhatikan lingkungan alam sekitar. Ia akan memastikan binatang
dan pepohonan tidak terganggu.
“Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan” adalah bunyi
Dasadharma butir kesepuluh. Pramuka harus melatih diri untuk
berpikiran baik, bertutur baik, dan berbuat baik. Pikiran-pikiran kotor
harus dihilangkan. Perkataan-perkataan kasar harus dijauhi.
Perbuatan-perbuatan buruk harus dihindari.
Berpikir, berkata, dan berbuat suci (baik) merupakan janji moral
Pramuka. Seseorang yang melanggarnya akan terkena sangsi moral
yang diterapkan oleh kelompoknya.
Setiap orang pastinya suka dengan orang yang pikiran,
perkataan, dan perbuatannya baik. Orang yang suci pikirannya pasti
tidak akan ingkar janji. Hidup hemat, sederhana, dan bersahaja itu
bukan soal seberapa besar harta yang dimiliki. Hemat, sederhana, dan
bersahaja adalah soal gaya hidup. Hidup hemat itu dipuji, sebaliknya
hidup boros itu dicela. Tapi, hemat tidak berarti pelit. Hemat itu
membelanjakan harta sesuai kebutuhan.
Hidup hemat harus ditanamkan oleh Pembina Pramuka kepada
peserta didiknya. Peserta didiknya dianjurkan untuk menabung. Dalam
mencukupi kebutuhan regu, setiap anggota harus iuran. Hal tersebut
akan melatih sikap hemat.
Hidup sederhana dan bersahaja juga penting untuk
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Sikap boros dan berlebihan
adalah awal dari bencana. Sebaliknya, sikap sederhana akan melatih
diri untuk menerima apa yang ada.