Page 37 - E-Modul Pembelajaran Caring dalam Keperawatan
P. 37

B. Karakter Empati

                              Empati  adalah  kemampuan  seseorang  untuk  merespon  tuntutan

                         orang  lain  dengan  mengalami  perasaan  yang  sama  seperti  yang

                         dialaminya (Sallama, 2018). Empati adalah kapasitas seseorang untuk


                         berbagi  dan  memahami  peristiwa  dan  perasaan,  yang  umumnya

                         ditunjukkan oleh kemampuan untuk memahami dan mengalami emosi

                         atau sentimen orang lain (Ioannidou, 2015).

                              Proses empati ini digolongkan ke dalam 4 tahap, menurut (Davis,


                         1980), antara lain sebagai berikut:

                              1. Antecedents

                                       Kemampuan  empati  yang  tinggi  dipengaruhi  oleh

                                  kemampuan  intelektual  untuk  memahami  apa  yang  dipikirkan

                                  dan dirasakan orang lain, atau kemampuan untuk memahami apa


                                  yang  sedang  terjadi  dalam  kehidupan  orang  lain.  Sejarah

                                  pembelajaran masa lalu individu, termasuk sosialisasi nilai-nilai

                                  yang berhubungan dengan empati, juga merupakan faktor. Variasi

                                  individu,  di  sisi  lain,  adalah  sifat  yang  paling  penting,  dengan


                                  beberapa  orang  secara  inheren  cenderung  berempati  dengan

                                  masalah yang dihadapi.


                              2. Processes
                                       Tiga  kategori  proses  empati  yaitu:  1)  proses  non-kognitif,

                                  empati dipicu oleh proses yang tidak membutuhkan pemahaman


                                  tentang keadaan; 2) proses kognitif dasar, jika seseorang melihat

                                  indikator kesusahan pada orang lain maka pada saat yang sama

                                  akan  dengan  mudah  berempati;  dan  3)  meningkatkan  fungsi

                                  kognitif, (Hoffman, 2003) pembentukan empati sebagai hasil dari

                                  target  yang  diberikan  bahasa  lisan  atau  lisan.  Empati  terjadi





         29
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42