Page 39 - E-Modul Pembelajaran Caring dalam Keperawatan by Putri Amanda Susandi
P. 39
B. Karakter Empati
Empati adalah kemampuan individu untuk menanggapi kebutuhan
orang lain dengan berbagi perasaan yang sama seperti yang dirasakan
oleh orang tersebut (Sallama, 2018). Empati mencerminkan kapasitas
seseorang untuk memahami dan merasakan pengalaman serta emosi
orang lain, yang umumnya ditunjukkan melalui kemampuan menyelami
dan memahami perasaan mereka (Ioannidou, 2015).
Menurut Davis (1980), proses empati dapat dibagi menjadi empat
tahapan:
1. Antecedents
Tingkat empati seseorang dipengaruhi oleh kemampuan
intelektual untuk memahami pikiran dan emosi orang lain atau
menginterpretasikan situasi kehidupan mereka. Pengalaman
masa lalu individu, seperti pembelajaran nilai-nilai empatik, juga
berkontribusi. Namun, sifat bawaan seseorang menjadi faktor
utama, dengan beberapa individu memiliki kecenderungan alami
untuk berempati terhadap kesulitan orang lain.
2. Processes
Proses empati dibedakan menjadi tiga kategori: 1) proses
non-kognitif, di mana empati muncul tanpa pemahaman
mendalam tentang situasi; 2) proses kognitif dasar, yang terjadi
ketika seseorang langsung merasakan empati setelah melihat
tanda-tanda kesusahan; dan 3) proses kognitif lanjutan, di mana
empati berkembang melalui petunjuk verbal atau non-verbal
(Hoffman, 2003). Proses ini bersifat kompleks dan
membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang situasi saat
ini.
31