Page 68 - E-MODUL bag 1
P. 68

Back to Peta Konsep

                      e)  Digunakan  badan  dan  perwakilan  organisasi  internasional  yang  ditentukan

                          oleh menteri keuangan.
                   (3) Nilai Jual Objek Pajak

                              Nilai jual objek pajak merupakan dasar pengenaan pajak yang ditetapkan

                      per wilayah berdasarkan keputusan memteri keuangan dengan memperhatikan
                      pertimbangan gubernur.

                   (4) Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOP-TKP)

                              Nilai jual objek pajak tidak kena pajak merupakan batas NJOP atas bumi
                      dan/atau bangunan yang tidak kena pajak. Ketentuan NJOP-TKP sebagai berikut.

                      a)  Setiap wajib pajak menerima pengurangan NJOP-TKP sebanyak satu kali dalam

                          satu tahun.
                      b)  Jika wajib pajak memiliki beberapa objek pajak, yang akan diselisihkan dengan

                          NJOP-TKP hanya satu objek pajak dengan nilai terbesar dan tidak digabungkan
                          dengan objek lain.


                              Untuk NJOP-TKP PBB pusat paling tinggi Rp12.000.000,00 dan NJOP-TKP

                      daerah  ditetapkan  pemerintah  daerah  masing-masing  dan  paling  rendah
                      RP10.000.000,00.


                   (5) Tarif Penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan

                              Besar pembayaran PBB dipengaruhi empat faktor berikut.
                      a)  Luas tanah dan/atau bangunan.

                      b)  Besar nilai jual objek pajak (NJOP), yaitu luas objek dikalikan harga per meter
                          persegi.

                      c)  Besar nilai jual kena pajak (NJKP).

                      d)  Tarif PBB pusat tarif tungga sebesar 0,5%. Tarif PBB daerah paling tinggi 0,3%
                          (tergantung tiap-tiap daerah).


                              Besar nilai jual kena pajak (NJKP) sebagai dasar penghitung Pajak Bumi dan

                      Bangunan (PBB) sebagai berikut.

                      a)  Objek pajak perkebunan sebesar 40%.

                      b)  Objek pajak kehutanan sebesar 40%.

                      c)  Objek pajak pertambangan sebesar 40%.
                      d)  Untuk PBB daerah tidak ada NJKP.







                                                                         E-Modul Ekonomi kelas XI
                                                                                                                60
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73