Page 21 - Modul 1
P. 21
Modul 1: K3 dan Pengantar Regulasi Pemerintah
Kegiatan Belajar 2
Peran Serta Pemerintah
A. Pengujian Keamanan dan Diagnosis Fungsi Kerja
Mobil Listrik
Sistem bertegangan tinggi pada mobil listrik disuplai dengan tegang-
an sebesar 500 Volt. Dan besaran tegangan untuk sistem mobil listrik ini
diperkirakan akan terus meningkat untuk masa mendatang. Mobil listrik
yang sifatnya komersial sudah menggunakan teknologi dengan tegangan
operasi hingga 1000 V. Secara teori untuk nilai tegangan yang aman untuk
mobil listrik yang tujuanya sebagai kendaraan tipe penumpang teganganya
harus di nilai kurang dari 60 V DC dan 30 V AC. Secara desain teknologi un-
tuk menjamin kefektifan kerja dari suatu mobil listrik maka nilai tegangan
kerja dari mobil listrik harus lebih tinggi dari nilai tegangan batas kesela-
matan kerja tersebut.
Tentu kenyataan ini sangat kontradiktif. Untuk itu ada beberapa kete-
tapan dan ketentuan yang mengatur tentang mobil listrik ini agar prinsip
kefektifan kinerja dan keselamatan pada mobil listrik saling berimbang.
Antara lain, Eropa yang telah mengeluarkan arahan yang mengikat bagi pro-
dusen, yang mana telah menyiapkan instruksi pengoperasian untuk memi-
nimalisir bahaya akibat sistem tegangan tinggi dari mobil listrik. Baik pada
saat produksi, penggunaan, dan perawatan mobil listrik. Pedoman/intruksi
keselamatan kerja pada mobil listrik menetapkan seberapa resiko yang akan
diterima sebanding dengan sistem pada kelistrikan rumah.
Bahaya dalam penggunaan peralatan maupun dalam sistem kelistrikan
selalu diakibatkan oleh aliran arus listrik yang tidak sesuai, misal busur lis-
trik, interferensi elektromagnetik dan muatan listrik statis. Potensi bahaya
pada sistem kelistrikan ini bisa diakibatkan oleh beberapa faktor, misalnya
pekerjaan kelistrikan yang dilakukan secara tidak benar oleh orang/personal
yang tidak memenuhi syarat, cacat teknis/cacat pabrik pada peralatan listrik.