Page 8 - Modul 2
P. 8
Modul 2: Konsep Dasar Bengkel dan Mobil Bakar
5. Instalasi gedung
Disamping komposisi luas gedung, hal lain yang perlu diperhatikan
adalah instalasi gedung. Gedung bengkel dapat diartikan suatu
bangunan yang didalamnya mewadahi segala sesuatu aktivitas yang
dilakukan oleh mekanik maupun pelanggannya. Mengingat peran dan
fungsi gedung bengkel, maka dapat dirumuskan beberapa persyaratan
pokok instalasi gedung bengkel agar gedung tersebut selalu representatif
untuk digunakan, diantaranya adalah; (i) ventilasi udara yang baik, (ii)
tinggi langit-langit, (iii) keamanan, (iv) keindahan, dan (v) tidak bocor.
Faktor pemeliharaan gedung berperan dalam kenyamanan pemakaian
dan memotivasi pemakai bengkel di dalam melakukan kegiatannya.
6. Instalasi Listrik.
Instalasi pada bengkel otomotif dapat dikelompokkan menjadi instalasi
penerangan dan instalasi penggerak. Instalasi penerangan adalah
penginstalasian lampu-lampu penerangan di dalam ruang bengkel
dan diluar ruang bengkel. Ruang lingkup material meliputi saklar
induk, stop kontak, terminal, hingga ke lampu-lampu penerangan.
Instalasi penggerak khusus untuk sumber daya penggerak peralatan
yang digerakkan oleh tenaga listrik. Penelusuran instalasi di bengkel
meliputi tegangan dan pembebanan, khususnya peralatan-peralatan
yang digerakkan oleh tenaga listrik harus sudah teridentifikasi untuk
mencegah kerusakan perlatan akibat kelalaian pada sumber tenaga
listrik penggeraknya.
7. Instalasi udara tekan
Kegiatan di bengkel otomotif selalu membutuhkan udara tekan dari
sebuah kompresor udara, dalam hal ini hendaknya diperhitungkan
penempatan kompresor pada tempat yang aman dan suaranya tidak
menggangu aktivitas kegiatan lainnya, terutama pada ruang pelayanan
pelanggan (Customer Service). Instalasi udara tekan sama halnya dengan
instalasi listrik, harus diidentifikasikan secara keseluruhan dari mulai
kompresor hingga selang-selang penyemprot.