Page 9 - Modul 2
P. 9
8. Instalasi air dan pembersih
Mengidentifikasi dan melokalisasi areal air dan pembersih akan
mempermudah mekanik turut serta secara aktif dalam memelihara
kebersihan bengkel dan lingkungan kerja. Penyediaan tempat
pembersihan harus tersedia dengan cukup, baik itu air bersih, bak
air pencuci, sapu dan lap kain. Proses pembersihan pendekatannya
harus selalu pada dampak lingkungan yang bersih dan sehat. Alat-alat
kebersihan harus tersimpan pada tempat yang telah ditentukan apabila
telah selesai dipergunakan. Hal lain yang perlu diperhatikan juga,
adalah bekas cucian terutama cucian komponen supaya tidak dibuang
sembarangan, karena oli ataupun bekas bahan-bahan yang terkandung
pada cairan cucian akan merusak struktur tanah dan tanaman yang ada.
9. Instalasi Pembuangan gas bekas
Instalasi pembuangan gas bekas mesin yang dihidupkan harus terbuang
keluar bengkel (udara bebas), karena apabila gas bekas ini terbuang di
dalam bengkel maka akan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia
yang ada di dalam bengkel. Seperti diketahui bahwa gas bekas mesin
kendaraan mengandung racun CO2 yang dapat merusak kesehatan
manusia yang menghirupnya. Instalasi pembuangan gas bekas harus
dalam kondisi baik dan menggunakan sistem paksa (dengan Blower)
tidak menggunakan sistem alami (mengalir sendiri), dan ujung pipa
pembuangan hendaknya diarahkan dengan tepat agar gas tidak masuk
kembali ke dalam ruang bengkel instalasi pembuangan gas bekas
tersebut.
Ruang bengkel secara keseluruhan hendaknya direncanakan atau
ditata berdasarkan jenis kegiatan. Penataan ruang bengkel dikelompokkan
berdasarkan struktur organisasi bengkel. Secara umum perbedaan dan
persamaan antara bengkel mobil bakar dengan bengkel mobil listrik, antara
lain: