Page 15 - E-Modul Pembelajaran Permainan Deduplak
P. 15
Modul Pembelajaran Permainan Deduplak
Perkembangan Permainan Deduplak
Dalam perkembangannya, permainan Deduplak
telah dilupakan oleh masyarakat sehingga permainan ini
punah di beberapa negara. Nuri Cahyono (2011:64)
menyatakan bahwa anak-anak sekarang memang tidak
harus memainkan kembali permainan-permainan
tradisional, termasuk Dolanan Egrang Batok (permainan
Deduplak). Namun, paling tidak generasi tua saat ini bisa
mengenalkan kepada generasi muda sekarang. Tentu
dengan harapan agar generasi muda sekarang bisa
mengenal sejarah kebudayaan nenek moyangnya,
termasuk dalam lingkup permainan tradisional, dan
akhirnya bisa menghargai karya dan identitas bangsanya
sendiri walaupun teknologi yang diterapkan kala itu sangat
sederhana.
Di Indonesia, khususnya Bali, permainan
tradisional Deduplak dihidupkan kembali di Kota
Denpasar oleh Made Taro atas permintaan Dinas
Kebudayaan Pemerintah Kota Denpasar. Made Taro
adalah seorang Maestro Seni Tradisi Lisan. Beliau aktif
melestarikan dan menulis buku tentang cerita rakyat,
nyanyian rakyat, dan permainan rakyat. Untuk menambah
nilai seni dari permainan Deduplak, Made Taro
Kegiatan Belajar I 3