Page 19 - E-Modul Pembelajaran Permainan Deduplak
P. 19
Modul Pembelajaran Permainan Deduplak
C. Rangkuman
Permainan tradisional memiliki hubungan yang erat
dengan lingkungan alam dan kehidupan sosial-budaya.
Salah permainan tradisional yang ada di Bali dikenal
dengan nama Deduplak. Permainan ini disebut Deduplak
karena berasal dari tiruan bunyi ‘plak’ yang terdengar
ketika hentakan batok kelapa yang digunakan sebagai alas
kaki bersentuhan dengan tanah.
Seiring perkembangan zaman, permainan Deduplak
mulai dilupakan masyarakat. Permainan ini dihidupkan
kembali di Kota Denpasar oleh Made Taro atas
permintaan Dinas Kebudayaan Pemerintah Kota
Denpasar, dan pertama kali ditampilkan pada pembukaan
Festival Permainan Nasional yang diselenggarakan oleh
Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Republik
Indonesia tahun 2010. Sejak saat itu permainan Deduplak
semakin gencar diperkenalkan pada masyarakat Kota
Denpasar.
I Wayan Sudarma, yang merupakan seorang guru
sekolah dasar (SD) di Denpasar, berinisiatif dan
berinovasi membuat Deduplak dari kayu jempinis, karena
pada lomba Deduplak batok kelapa yang digunakan sangat
mudah pecah. Pada tahun 2012, mulai diadakan lomba
Kegiatan Belajar I 7