Page 74 - E-MODUL ASAM BASA FIX
P. 74
XI
asam-basa? Larutan indikator asam-basa adalah zat kimia yang mempunyai
warna berbeda dalam larutan asam dan larutan basa. Sifat itulah yang
menyebabkan indikator asam-basa dapat digunakan untuk mengidentifikasi
sifat asam dan basa. Ada beberapa jenis indikator asam-basa, di antaranya
fenolftalein, metil oranye, bromotimol biru, metil ungu, bromokresol ungu,
fenol merah, timolftalein, dan metil oranye.
Jika kita meneteskan larutan asam-basa ke dalam larutan indikator
tersebut, kita akan melihat perubahan warna larutan indikator. Bagaimana
perubahan warna yang dihasilkan indikator-indikator tersebut dalam larutan
asam dan basa? Perhatikan tabel berikut!
Tabel 5. Beberapa Larutan Indikator Asam-Basa
Indikator Asam- Warna yang Dihasilkan dalam
Trayek pH
Basa Larutan Asam Larutan Basa
fenolftalein bening merah muda 8,3-10
metil oranye merah kuning 3,1-4,4
Bromotimol biru kuning biru 6,0-7,6
metil ungu ungu hijau 4,8-5,4
bromokresol ungu kuning ungu 5,2-6,8
fenol merah kuning merah 6,5-8,4
timolftalein bening biru 9,3-10,5
Metil ungu kuning ungu 4,8-5,4
Kamu tentu telah mengetahui penggunaan larutan indikator asam-
basa untuk membedakan sifat asam dan basa suatu zat. Selain itu, larutan
indikator asam-basa juga dapat digunakan untuk mengukur pH sehingga
sering disebut juga indikator pH. Perubahan warna yang dihasilkan indikator
asam-basa bergantung pada pH.
Contohnya, indikator fenolftalein. Pada pH < 8, fenolftalein berwarna
bening, sedangkan pada pH 8-10, fenolftalein menghasilkan warna merah
muda. Jika ke dalam larutan fenolftalein ditambahkan suatu larutan, warna
larutan berubah dari bening menjadi merah. Kemudian, jika pH >10, warna
larutan menjadi bening kembali.
61