Page 45 - E-modul sistem koordinasi-Nanta
P. 45
di malam hari, peka terhadap cahaya, dan tidak bisa membedakan warna
dengan jelas.
b. Glaukoma mengikis dan merusak saraf optik yang menunjang penglihatan
mata. Kerusakan saraf optik disebabkan oleh timbunan cairan dalam mata
yang meningkatkan tekanan di dalam bola mata.
c. Kelainan refraksi mata, adalah gangguan penglihatan yang menyebabkan
cahaya masuk tidak terpusat langsung ke retina. Kelainan refraksi
ditimbulkan oleh perubahan bentuk kornea atau penuaan lensa. Kelainan
refraksi bisa digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:
Rabun dekat, yaitu penderita tidak dapat melihat objek dekat dengan
jelas karena fokus cahaya berada di belakang retina.
Rabun jauh, yaitu objek yang berada di kejauhan terlihat buram akibat
fokus cahaya berada di depan retina.
Presbiopi atau mata tua, yaitu mata kehilangan kemampuan untuk
melihat sesuatu dengan jelas seiring bertambahnya usia, karena otot-
otot di sekitar mata yang kehilangan elastisitasnya dan mengeras.
Astigmatisme atau mata silinder, yaitu kondisi yang terjadi akibat kornea
atau lensa mata tidak melengkung seperti lingkaran, melainkan lebih
cembung atau cekung.
d. Konjungtivitis atau mata merah adalah peradangan atau infeksi pada
selaput transparan (konjungtiva) yang melapisi kelopak mata, dan
menutupi bagian putih bola mata. Ketika pembuluh darah kecil di bagian
konjungtiva mengalami peradangan, warna merah lebih terlihat dan
menutupi bagian putih dari bola mata.
e. Pterigium adalah gangguan mata akibat adanya selaput lendir yang
menutupi bagian putih mata. Penyakit mata ini sering terjadi akibat sering
terpapar radiasi sinar matahari.
40