Page 103 - MENJADI GURU SEJAHTERA TANPA UTANG-
P. 103
paling sederhana yang mereka punya adalah lebih baik
daripada meminta‐minta. Walau mungkin hanya sebatang
pensil, sebuah penghapus, atau kalau memang tidak ada
yang bisa diberikan kepada teman, sepotong doa yang tulus
adalah lebih baik.
Aku juga mengajarkan kepada mereka untuk
membelanjakan uang saku yang mereka punya dengan
bijaksana, jangan sampai besar pasak daripada tiang. Hidup
itu tidak datar‐datar saja. Aku selalu mengajak anak‐anak
didikku untuk selalu siap menghadapi segala keadaan. Bagi
anak‐anakku yang orangtuanya diberikan rezeki sedikit, aku
yakinkan bahwa hidup itu bisa berubah, mungkin suatu saat
nanti Allah akan memberi rezeki lebih. Bagi anak didikku yang
orang tuanya berkecukupan, aku selalu mengajak mereka
menabung, menabung, menabung, dan jangan boros.
Seandainya nanti Allah mengubah keadaan, mereka tidak
terlalu menderita.
Sifat kedermawanan juga selalu aku tanamkan kepada
anak didikku. Dengan memberi, kita akan merasa kaya.
Dengan merasa kaya kita akan bisa selalu bersyukur. Rasa
syukur itulah yang akan menjadikan kita bahagia. Aku
menginginkan anak didikku kelak akan merasakan
kebahagiaan seperti yang aku rasakan saat ini.
Menjadi Guru Sejahtera Tanpa Utang (Bukan Mimpi) | 95