Page 98 - MENJADI GURU SEJAHTERA TANPA UTANG-
P. 98
berharap adikku tidak menyimpulkan aku membeli mobil
dengan kredit.
Hari berikutnya suamiku telepon Nono lagi untuk kembali
ke rumahku. Pada kedatangan yang ke‐3 ke rumah, Nono
sudah mempersiapkan semua surat perjanjian kredit yang
harus aku dan suami tanda tangani. Akupun sudah siap
dengan materei sebanyak 3 lembar. Kebetulan Nono datang
sebelum azan Magrib tiba, sehingga suasana nampak sedikit
tergesa‐gesa karena keburu pergi ke masjid. Sebelum
membubuhkan tanda tangan, suamiku menyuruhku
membaca surat kontrak dan jumlah nominal yang masih
harus dibayar. Sebenarnya aku merasa agak deg degan juga
melihat nominal yang harus aku bayar. Harga mobil kalau
dibeli dengan cash 155 juta rupiah. Dengan uang muka 100
juta ternyata aku masih memiliki utang sebesar 113 juta
rupiah. Itu artinya mobil yang sebenarnya berharga 155 juta
kalau dikredit menjadi 213 juta rupiah. Angsuran yang aku
harus bayarkan sebesar 3 juta rupiah lebih selama hampir
empat tahun. Artinya, gajiku setiap bulan hanya bisa
digunakan untuk mengangsur tanpa ada sisa sama sekali.
Ternyata berat juga ya.Tapi janji sudah terlanjur kami buat,
walau mungkin masih bisa dibatalkan tentunya kami akan
merasa malu apabila aku membatalkannya.
Hari sudah menjelang magrib. Dengan rasa yang tidak
karuan aku mulai menempel materei. Saat jari telunjukku
mulai menyentuh lem yang ada di botol kecil, terdengarlah
suara salam dari kakak perempuan suamiku. Aku biasa
memanggilnya Mbak Nunuk bersama suaminya Mas Tomo.
Aku langsung panik. Mbak Nunuk dan Mas Tomo segera aku
90 | Danarti