Page 93 - MENJADI GURU SEJAHTERA TANPA UTANG-
P. 93
hanya cukup untuk mendaftar berdua. Apabila tabungan
kami gunakan untuk mendaftar haji berarti uang kami habis.
Tetapi karena keinginan suami sudah bulat maka kami
memutuskan untuk berhaji lebih dulu.
Tepat di tahun 2007 kami mendaftarkan diri sebagai
calon jemaah haji yang akan berangkat di tahun 2008. Pada
saat itu mendaftar haji tidak perlu menunggu lama, tahun
berikutnya bisa langsung berangkat. Sepulang dari
menyetorkan biaya berhaji, kamipun menyadari bahwa kami
masih memerlukan beaya tambahan lagi sebesar Rp30 juta
untuk melunasi seluruh bayanya. Uang itu harus ada hanya
dengan waktu satu tahun. Secara nalar, uang sebesar itu tak
mungkin tersedia tanpa campur tangan Allah. Doa‐doa kami
tidak bernah berhenti mengalir. Kami ingin sekali berangkat
di tahun 2008. Allah ternyata begitu sayang pada kami. Dari
arah yang tidak disangka‐sangka Allah mengirimkan
rezekinya kepada hambanya yang selalu berdoa.
Tepat musim haji 2008 kami berdua diizinkan untuk
menjalankan rukun Islam yang ke 5 yaitu menunaikan ibadah
haji. Kedua anakku aku titipkan kepada kakak. Alhamdulillah
semua berjalan lancar. Aku dan suami bisa kembali ke tanah
air dengan sehat selamat. Sepulang dari berhaji aku menagih
janji suamiku untuk bisa memenuhi keinginan ibuku yaitu
kuliah S‐2. Diapun memenuhi janjinya. Diapun mendapatkan
beasiswa dari tempat dia bekerja sehingga tidak perlu
mengusik tabungan yang kami punya. Setelah berhaji dan
kuliah terpenuhi, kamipun menyusun rencana berikutnya,
yaitu meng‐up grade si Mata Bagong. Belum sampai
Menjadi Guru Sejahtera Tanpa Utang (Bukan Mimpi) | 85