Page 96 - MENJADI GURU SEJAHTERA TANPA UTANG-
P. 96
aku datang bersama suamiku hanya naik motor yang bukan
motor baru. Kamipun mengenakan pakaian yang tidak
nampak baru. Di bagian informasipun, ketika kami tanya
tentang harga mobil, mereka menjawab ogah‐ogahan.
Akhirnya aku putuskan untuk tidak membeli mobil di dealer
itu.
Akhirnya kamipun mendapatkan pelayanan yang sangat
menyenangkan di sebuah dealer yang sebenarnya tidak
masuk pada daftar pilihan. Nama sales mobil itu Hudi. Hudi
begitu ramah dan sabar menerangkan jenis‐jenis mobil yang
ada. Kamipun memutuskan untuk membeli mobil di dealer
tersebut. Saat kami berbincang‐bincang dengan Hudi di
showroom, datanglah seseorang yang akhirnya aku tahu
bernama Nono menawarkan kepada kami untuk mengambil
mobil itu secara kredit. Tawaran untuk membeli mobil secara
kredit begitu menggiurkan. Kemudahan‐kemudahan kredit
diterangkan dengan begitu menarik, sehingga melenakan
pelanggan. Demikian juga aku. Aku begitu tertarik untuk
membeli secara kredit setelah diterangkan tentang
kemudahan syarat yang ditawarkan. Apabila aku mengambil
secara kredit, uang hanya terpakai untuk membayar uang
muka saja, sedang sisanya bisa aku angsur. Tetapi suamiku
membujukku untuk mempertimbangkan dulu sebelum
memutuskan kredit.
Sampai di rumah aku tetap bersikeras untuk kredit. Aku
berpemikiran uangku yang berjumlah 160 juta rupiah itu kalau
dibelikan secara cash alias tunai, akan habis dan aku tidak
punya sisa sama sekali. Sedangkan kalau membeli dengan
kredit, aku masih punya sisa uang yang bisa aku pegang.
88 | Danarti