Page 94 - MENJADI GURU SEJAHTERA TANPA UTANG-
P. 94
tabungan kami cukup untuk membeli mobil, rencana
kamipun berubah.
Di suatu sore di sebuah rumah sakit, ketika aku
menjenguk adik iparku yang sedang sakit, aku bertemu
dengan bulikku, tepatnya adik ibu mertuaku. Beliau baru saja
pulang dari menunaikan ibadah umrah. Diapun bercerita
tentang betapa bahagianya sepulang dari umrah. Sebenarnya
akupun rindu untuk pergi ke Baitullah lagi, tetapi kami belum
punya rencana. Akupun menceritakan kepada bulik aku ingin
meng‐upgrade dulu sebelum bisa pergi umrah. Tak disangka
bulik justru menyarankan aku pergi umrah dulu lagi daripada
membeli mobil baru.
Suamikupun tergiur, bahkan dia menginginkan pergi
dengan mengajak kedua buah hatiku. Pada saat itu juga bulik
menelepon biro umrah yang dia gunakan dan mengatakan
keponakannya mendaftar untuk pergi berempat. Setelah kita
diskusikan bersama akhirnya kita putuskan umrah berempat
lebih dulu dengan pertimbangan anakku yang besar tahun ini
belum UN, dan yang kecil juga masih kelas empat, belum
menghadapi ujian akhir sekolah. Alhamdulillah di tahun 2012
kami bisa berangkat umrah bersama anak‐anak. aku dan
suami berharap dengan mengajak anak‐anak pergi umrah,
selain untuk menunaikan ibadah sunnah, juga mengenalkan
anak‐anak pada jejak rasulullah dalam menegakkan agama
Allah. Harapan kami, anak‐anak bisa menjadi anak yang
shaleh sampai kelak ajal menjemput.
Alhamdulillah di tahun 2013 aku mendapat tambahan
rezeki yang baru, yaitu keluarnya tunjangan sertifikasi bagi
guru yang sudah memenuhi syarat yaitu sebagai guru
86 | Danarti