Page 88 - MENJADI GURU SEJAHTERA TANPA UTANG-
P. 88
itulah tetanggaku satu‐satunya yang rumahnya bersebelahan
dengan rumahku. Walaupun rumahku bersebelahan
dengannya, aku hampir tak pernah bertemu ataupun terlibat
pembicaraan yang panjang kecuali saat kita pergi ke masjid,
itupun hanya saling senyum.
Pagi itu terasa beda, ketika Mbak Sih melihatku menyapu
sisi jalan samping rumah, dia mendatangiku dengan segera.
Dia biasa menyapaku dengan Ummu Habib. Dia langsung
bertanya kepadaku, “Bib, kamu tahu nggak ya kalau setiap
pagi rumahmu didatangi tukang tagih alias bank plecit?”
Dengan sangat kaget aku jawab, “Lah memang ada apa
Budhe? Aku tidak pernah tahu.”
Bank Plecit adalah istilah untuk bank keliling ke rumah‐
rumah yang menawarkan utang uang kepada ibu‐ibu rumah
tangga dengan bunga yang selangit. “Masyaallah, ternyata
selama ini Mak Nanik setiap hari dicari‐cari debt collector.”
Hari ini aku baru tahu penyebab kenapa pekerjaannya selalu
tidak beres dan sering tidak masuk kerja.
Selama ini asisten rumah tanggaku memang membawa
kunci pintu sendiri, sehingga dia bisa datang jam berapa saja
dia mau. Walaupun begitu, aku tetap masih membatasi akses
dia ke rumah hanya sampai dapur dan ruang tamu. Aku jadi
merasa bersalah, kenapa orang yang ikut bersamaku sampai
terjerat utang tapi tidak pernah tahu.
Aku dan suamiku kaget akan kejadian yang menimpa
asisten rumah tanggaku. Selama ini aku merasa yakin gaji dan
segala fasilitas yang aku berikan kepadanya cukup untuk
hidup berdua dengan anak nya yang hanya semata wayang.
Bahkan selepas SMK, anaknya pun aku ikutkan kursus
80 | Danarti