Page 173 - Anatomi-dan-Fisiologi-Manusia-Komprehensif
P. 173

  Anatomi Fisiologi Manusia  




               Kelenjar Pineal
                     Kelenjar  pineal  adalah  struktur  berbentuk  biji  pinus  kecil  ditemukan  antara  kedua
               belahan otak yang melekat pada bagian atas talamus di dekat bagian atas ventrikel ketiga.
               Kelenjar  pineal  menghasilkan  hormon  melatonin  (terutama  pada  malam  hari),  yang
               disekresikan langsung ke cairan cerebrospinal. Melatonin memiliki sejumlah efek pada tubuh
               dan penelitian terus dilakukan pada hormon ini. Hormon ini menghambat sekresi hormon
               gonadotropin  LH  dan  LSH  dari  kelenjar  hipofisis  anterior,  sehingga  menghambat  fungsi
               sistem reproduksi. Melatonin terlibat dalam siklus bangun-tidur kita sehari-hari; normalnya
               kita  bertambah  mengantuk  di  malam  hari  ketika  kadar  melatonin  meningkat  dan  bangun
               kembali di siang hari dan kadar melatonin menjadi rendah. Siklus harian 24 jam seperti ini
               disebut ritme sirkadian. Ritme sirkadian dikendalikan oleh mekanisme waktu internal yang
               disebut  jam  biologis.  Cahaya  terang  menghambat  sekresi  melatonin.  Impuls  saraf  yang
               berasal dari retina mata mengirimkan informasi cahaya untuk kelenjar pineal. Dalam cahaya
               gelap  atau  redup,  impuls  saraf  dari  mata  menurun  dan  sekresi  melatonin  meningkat.
               Melatonin juga memainkan peran dalam masa pubertas dan pada siklus reproduksi wanita.

               Eikosanoid
                     Dua golongan dari molekul eikosanoid, yaitu prostaglandin (PG) dan leukotrien (LTs),
               ditemukan di hampir semua sel tubuh kecuali sel darah merah, dimana mereka bertindak
               sebagai  hormon  lokal  (parakrin  atau  autokrin)  dalam  merespon  rangsangan  kimia  atau
               mekanis. Keduanya disintesis dari asam lemak 20 karbon yang disebut asam arakidonat dari
               membran molekul fosfolipid. Dari asam arakidonat, melalui reaksi enzimatik yang berbeda
               menghasilkan  PG  atau  LTs.  Tromboksan  (TX)  adalah  PG  dimodifikasi  yang  menyempitkan
               pembuluh darah dan meningkatkan aktivasi trombosit.

               KELAINAN, GEJALA, DAN PRINSIP TERAPI

               Penyakit Graves
                     Penyakit  Graves  (goiter  diffusa  toksik),  bentuk  paling  umum  dari  hipertiroid  yang
               nyata,  adalah  suatu  kondisi  autoimun  dimana  autoantibodi  diarahkan  secara  langsung
               terhadap reseptor thyroid-stimulating hormone (TSH). Akibatnya, kelenjar tiroid secara tidak
               tepat  dirangsang  dengan  terbentuknya  pembesaran  kelenjar  dan  peningkatan  produksi
               hormon  tiroid.  Faktor  risiko  untuk  penyakit  Graves  termasuk  riwayat  keluarga
               hipertiroidisme  atau  berbagai  gangguan  autoimun  lainnya,  asupan  iodin  tinggi,  stres,
               penggunaan  steroid  seks,  dan  merokok.  Penyakit  ini  klasik  ditandai  dengan  tritunggal:
               gondok, exophthalmos, dan myxedema pratibial.

               a.    Gejala
                          Hiperaktif
                          Kelelahan
                          Palpitasi, tremor, intolerasnsi panas, cemas
                          Dispnea saat aktivitas, nyeri dada, dan udem


                                                           167
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178