Page 223 - Anatomi-dan-Fisiologi-Manusia-Komprehensif
P. 223

  Anatomi Fisiologi Manusia  













                     Asma terjadi pada individu tertentu yang berespon secara agresif terhadap berbagai
               jenis iritan di jalan napas. Faktor risiko untuk salah satu jenis gangguan hiper-reponsif ini
               adalah  riwayat  asma  atau  alergi  dalam  keluarga,  yang  mengisyaratkan  adanya
               kecenderungan genetik.

               1)    Gejala
                          Dispnea yang bermakna.
                          Batuk, terutama di malam hari.
                          Pernapasan yang dangkal dan cepat.
                          Mengi  yang  dapat  terdengar  pada  auskultasi  paru.  Biasanya  mengi  terdengar
                           hanya saat ekspirasi, kecuali kondisi pasien parah.
                          Peningkatan usaha bernapas, ditandai dengan retraksi dada, disertai perburukan
                           kondisi, napas cuping hidung.

               b.    Prinsip terapi
                          Langkah pertama dalam pengobatan adalah mengevaluasi derajat asma yang di
                           derita individu. Asma dibagi dalam empat stadium, bergantung pada frekuensi
                           gejala dan frekuensi penggunaan obat yang dibutuhkan untuk meredakan gejala.
                           Stadium  asma,  yaitu  (1)  ringan  dan  intermiten,  (2)  ringan  dan  persisten,  (3)
                           moderat atau sedang, dan (4) berat. Tetapi yang diberikan berdasarkan stadium
                           asma yang diderita pasien.
                          Untuk  keempat  stadium  asma,  pencegahan  terpajan  allergen  yang  telah
                           diketahui adalah tindakan yang penting. Tindakan ini termasuk barang-barang di
                           rumah yang di ketahui memicu alergi seperti mengeluarkan binatang peliharaan,
                           jika perlu menghindari asap rokok dan asap kayu yang terbakar, dan penggunaan
                           air conditioner untuk meminimalkan membuka jendela, terutama selama musim
                           saat udara mengandung banyak serbuk sari.
                          Pemantauan  laju  peak  flow  yang  sering,  terutama  selama  insiden  asma
                           meningkat.  Jika  terpantau  penurunan  laju  peak  flow  yang  signifikan,
                           penambahan  intervensi  farmakologis  harus  diberikan  sesegera  mungkin  bukan
                           ditunda  sampai  serangan  terjadi  sehingga  dapat  menghambat  kemajuan
                           penyakit.




                                                           217
   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228