Page 164 - KONSEP DASAR PKN -
P. 164
oleh para ahli bahwasannya faktor biologis adalah faktor yang mendorong
terbentuknya keragaman berdasarkan ciri-ciri fisik.
2. Faktor geografis dan pengaruh bangsa asing
Maksud dari faktor geografis ini adalah negara Indonesia sebuah negara yang
memiliki posisi strategis yang mana terletak di persimpangan atau di antara jalur
lintasan internasional antara Asia dan India dan menjadi bukti bahwasannya
Indonesia berinteraksi sosial dengan bangsa asing dengan ini bisa membuat
Indonesia memiliki kemajemukan masyarakat yang lebih beragam lagi. Menurut
ahli, negara Indonesia terletak di bagian khatulistiwa di peta dunia yang mana
Indonesia juga terletak di garis khatulistiwa Indonesia dengan memiliki tiga belahan
bagian waktu yaitu WIB, WIT dan WITA. Dengan begitu berbeda karakter suku
bangsa, adat istiadat yang ada dibelahan waktu bagian barat dengan timur, barat
dengan tengah ataupun timur dengan tengah akan berbeda karena faktor geografis
menjadi faktor pendukung terbentuknya sebuah keberagaman di Indonesia. Faktor
geografis benar-benar sebagai faktor pendukung terbentuknya sebuah perbedaan
yang ada di Indonesia, contohnya sudah pasti berbeda adat istiadat yang ada di
belahan waktu bagian barat dengan Timur. Selanjutnya faktor-faktor pendukung
membentuknya keragaman masyarakat Indonesia adalah pengaruh dari bangsa lain
(Noviana & Munjiatun, 2019).
B. Komunikasi dalam Masyarakat Majemuk
Wijdaja (1997) menyatakan bahwa komunikasi adalah hubungan kontak antar dan
antara manusia baik individu maupun kelompok. Dari pernyataan ini kita dapat
mengetahui bahwa komunikasi adalah suatu hal yang sangat penting. Karena dalam
keseharian kita tidak lepas dari komunikasi, dimana komunikasi merupakan hubungan
kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. Dari sini kita bisa
menyadari bahwa dalam kehidupan kita mulai dari bangun tidur sampai dengan tidur
lagi itu tidak terlepas dari aktivitas komunikasi.
Komunikasi terjadi antara orang-orang berbeda bangsa, kelompok ras, atau
komunitas bahasa, komunikasi tersebut disebut komunikasi antarbudaya (Heryadi,
2013). Lebih lanjut Mulyana (2005) menyatakan bahwa komunikasi antar etnis juga
merupakan bagian dari komunikasi antar budaya, sebagaimana komunikasi antar ras,
komunikasi antar agama dan komunikasi antar gender (antara pria dan wanita). Dari
BAB 8 KERAGAMAN DAN KOMUNIKASI ANTAR SOSIAL BUDAYA | 160

