Page 162 - KONSEP DASAR PKN -
P. 162
waktu itu yang pertama adalah WIB atau yang sering kita sebut dengan Waktu
Indonesia Barat, di bagian belahan Waktu Indonesia Barat ini sudah pasti kebudayaan
dan kebiasaannya berbeda dengan daerah belahan waktu bagian tengah dan timur yang
mana sering kita sebut dengan WIT dan WITA.
Nurrohman (2015) menyatakan bahwa dilihat dari segi etnis, budaya, bahasa, suku
dan agama, Indonesia memang merupakan bangsa yang majemuk. Lebih lanjut
Suparman (2003) menyatakan bahwa penekanan corak masyarakat majemuk, atau
Bhinneka Tunggal Ika Indonesia didasarkan pada kesukubangsaan yang mengacu pada
kelompok-kelompok atau masyarakat-masyarakat suku bangsa dengan masing-masing
kebudayaannya. Nurrohman mengatakan dalam bukunya beliau memberikan
pernyataan bahwa negara Indonesia ini memang benar-benar sebuah negara yang
sangat majemuk dan itu semua bisa kita lihat dari segi etnis yang ada di Indonesia,
bahkan kemajemukan yang ada di Indonesia ini bukan hanya saja bisa kita lihat dari
segi etnisnya. Namun, kita juga bisa melihatnya dari budayanya dari bahasanya,
sukunya dan dari agamanya.
Gambar 8.1. Keragaman Budaya di Indonesia
Sumber: bit.ly/4iOqJMp
Menurut Kansil (dalam Suparman, 2003) bahwa penduduk Indonesia adalah
beraneka ragam, terdiri atas: suku bangsa (10.068), bahasa daerah (615), lagu daerah
(485), agama (Hindu, Budha, Islam, Katolik, Protestan, dan Konghucu) dan ras (asal
keturunan), namun tetap merupakan satu bangsa, ialah bangsa Indonesia. Indonesia
adalah negara yang penduduknya beranekaragam yang menurut survei bahwa
Indonesia memiliki suku bangsa yang jumlahnya kurang lebih sekitar 10 ribuan lebih
yang terhampar dari Sabang sampai dengan Merauke. Perbedaan bahasa yang ada di
Indonesia ini juga bisa kita saksikan secara langsung seperti yang ada di daerah kita,
bahwa setiap suku bangsa itu pasti memiliki bahasa yang berbeda-beda, Indonesia saja
BAB 8 KERAGAMAN DAN KOMUNIKASI ANTAR SOSIAL BUDAYA | 158

