Page 29 - Buletin ULBKP UNY 2023
P. 29

Daftar Isi








 Generasi Indonesia Emas 2045       Pengekspresian mengenai hal yang dirasakan oleh korban kekerasan seksual bukanlah hal yang
           mudah. Cukup berat bagi para korban untuk “speak up” atas hal yang dirasakan. Hal yang cukup
 Diana Septi Purnama, M.Pd., Ph.D.  berat biasanya dikarenakan mereka harus mengingat-ingat kejadian yang cukup menyakitkan bagi
 Menjadi Mahasiswa Kreatif dan Bahagia  merek.  Hal  yang  terburuk  adalah  ketika  mereka  berani  membuka  suara,  namun  banyak
           masyarakat  yang  cenderung  memojokkan  daripada  memberikan  dukungan.  Oleh  karena  itu,
 Mitta Kurniasari, M.Pd.
           banyak  korban  yang  cenderung  memilih  diam  atas  hal  yang  sudah  terjadi  meskipun  cukup
 Phubbing Merusak Kualitas Relasi Kita-Kok Bisa  menyakitkan bagi mereka.
 Prof. Dra. Yulia Ayriza, M.Si., Ph.D.         Pada masa ini, generasi Z tumbuh dalam era digital yang terus mengalami kemajuan. Mereka
 Ikhtiar meraih kesuksesan: Semua berawal dariku  yang hidup dalam kemajuan teknologi ini cenderung menggunakan media sosial sebagai sarana
           untuk  berkomunikasi  dan  mengekspresikan  diri  lebih  bebas  jika  dibandingkan  secara  langsung.
 Dr. Mutmainnah, M.Pd.  Teriakan digital melalui media sosial seperti Twitter menjadi cara bagi generasi ini dalam berbagi
 How to Treat Your Inner Child?  pengalaman  dan  dukungan  satu  sama  lain.  Pengguna  twitter  merasa  lebih  bebas  dan  nyaman
 Dr. Indriyana Rachmawati, M.Pd.  dalam mengekspresikan hal yang ingin mereka sampaikan baik untuk orang-orang tertentu atau
           bahkan untuk khalayak umum.
 Fokus Akselerasi Diri: Populer Jadi Diri Sendiri         Adanya twitter ini menjadi salah satu sarana dalam memfasilitasi pembentukan komunitas
 Natri Sutanti, M. A.  secara  online  sehingga  korban  kekerasan  seksual  merasa  menjadi  lebih  aman  untuk
           menyampaikan hal-hal yang ia rasakan dan ingin diutarakan. Menfess inilah yang turut ikut ambil
 Managing Academic Anxiety: Bagaimana Caranya?
           bagian  untuk  membantu  korban  kekerasan  seksual  dalam  menyuarakan  pengalaman  tidak
 Lintang Waskita Puri, M.Pd.  mengenakkan  tanpa  takut  akan  konsekuensi  negatif.  Korban  yang  telah  menyampaikan
 Smiling Campus   pengalaman  kurang  baiknya  mengenai  kekerasan  seksual  menunjukkan  tidak  adanya  unsur
           keterpaksaan  dalam  mengungkapkan  cerita  tersebut.  Sebab,  perlu  diketahui  korban  kekerasan
 Marini Ria Dewi, M.Pd.
           seksual  tidak  boleh  dipaksa  untuk  speak  up  sebab  korban  memiliki  hak  dalam  mendapatkan
 Mencegah Rajawali Menjadi Merpati  perlindungan hukum.
 Cut Munika B.R, M.Pd.            Korban  kekerasan  seksual  pastinya  mendapatkan  dampak  yang  cukup  besar  bagi  dirinya.
 Put Spirit into Ritual (Kecerdasan Spiritual)  Namun,  korban  tersebut  dituntut  untuk  tetap  terus  hidup  menjalani  kehidupannya.  Untuk  itu,
           pemulihan  kesehatan  mental  yang  dialami  oleh  korban  sangat  penting  dan  mendesak  untuk
 Putri Milenia Gusdian, S.Pd.  dilakukan. Teriakan digital di menfess twitter ini dapat menjadi langkah awal dalam menuju proses
 Menulis Sebagai Terapi Jiwa  pemulihan  dengan  memberikan  dukungan  emosional  dan  solidaritas.  Penyampaian  cerita  oleh
           korban  kekerasan  seksual  dalam  menfess  mungkin  memang  tidak  akan  menyelesaikan
 Nurul Hidayatul Ulum, S.Pd.
           permasalahan korban secara menyeluruh. Akan tetapi, setidaknya korban memiliki dukungan dari
 Budaya Berkesimpulan Utuh atas Informasi Sepotong   pengguna twitter lainnya sehingga korban lebih merasa kuat dan tidak merasa sendirian dalam
 Alyoriek Rahmadania, S.Pd.  menghadapi permasalahannya tersebut.
 Teriakan Digital
 Saputra










 @ulbkuny                               @ulbkuny
   24   25   26   27   28   29   30   31   32