Page 24 - Buletin ULBKP UNY 2023
P. 24

Phubbing  Merusak  Kualitas
                                                                                                    Relasi Kita: Kok Bisa?
                                                                                                    Prof. Dra. Yulia Ayriza, M.Si. Ph.D.


             Kecerdasan spiritual paling tidak memiliki 12 prinsip, di antaranya: kesadaran diri, spontanitas, visi       Smartphone memegang peran penting dalam arus kehidupan manusia, bahkan ketika orang baru
        dan nilai, keutuhan, kasih sayang, merayakan keragaman, ketidaktergantungan, rendah hati, bertanya
                                                                                             bangun  tidur,  smartphone  menjadi  benda  pertama  yang  dicari.  Pada  umumnya  orang  memainkan
        “mengapa?”, kemampuan “reframe”, sikap positif vs masalah, dan dorongan berkarya. Hidup dengan
                                                                                             ponsel di manapun ia pergi, dari pagi hingga malam, membawanya kemana-mana, mulai dari kamar,
        berkesadaran  adalah  ketika  memiliki  dan  menemukan  makna  dalam  setiap  hal  yang  dilakukan.  Tidur  ruang keluarga, meja makan, sekolah, bahkan beberapa ada yang membawanya sampai ke toilet. Tidak
        tidak sekadar tidur, melainkan agar aktivitas di hari berikutnya menjadi optimal. Makan tidak sekadar
                                                                                             jarang saking lengketnya orang dengan smartphone yang dimiliki, terkadang ia tetap saja memainkan
        makan, melainkan agar ibadah lancar. Kerja tidak sekadar kerja, melainkan bertujuan memaksimalkan
                                                                                             ponsel  meski  dalam  momen-momen  ketika  ia  seharusnya  sedang  bercengkrama  dengan  keluarga,
        potensi diri yang dititip-Nya. Kemudian, prinsip keutuhan, adalah ketika melakukan sesuatu tidak hanya  teman, dan sahabatnya. Fenomena mengabaikan lawan bicara karena keasyikan bermain smartphone
        melihat kepentingan diri sendiri, memutuskan sesuatu dengan mempertimbangkan yang lain (orang lain)
                                                                                             ini dapat dikenal dengan istilah phubbing.
        dan Yang Lain (Tuhan). Ketika diri mampu melihat lebih luas dan utuh, maka akan mampu menerima dan
                                                                                                       Phubbing  diambil  dari  kata  phone  (ponsel)  dan  snubbing  (menghina).  Dari  penjelasan  tersebut,
        merayakan keragaman.                                                                 diketahui  bahwa  phubbing  dapat  diartikan  sebagai  kebiasaan  menghina  orang  lain  dengan  cara
                      Prinsip  lainnya  yaitu  ketidaktergantungan  pada  yang  lainnya.  Namun,  hakikat  manusia  saling
                                                                                             mengabaikan  kehadirannya  dikarenakan  kita  terlena  dan  tenggelam  dalam  ponsel  sendiri.  Perilaku
        membutuhkan  dan  membantu  dengan  sesama  tidak  sejalan  dengan  ketergantungan.  Satu-satunya
                                                                                             phubbing  menunjukkan  bahwa  orang  tidak  menghargai  maupun  menghormati  lawan  bicaranya.  Hal
        ketergantungan yang dibolehkan hanyalah kepada-Nya. Selanjutnya prinsip rendah hati, individu yang  inilah yang kemudian membuat istilah phubbing sampai menyematkan kata ‘snubbing’ sebagai teguran
        rendah hati —bukan rendah diri (minder, insecure) dengan sadar mengetahui bahwa dirinya memiliki
                                                                                             keras untuk tidak melakukan perilaku ini. Dengan melakukan phubbing, seseorang tidak hanya akan
        kelemahan, sehingga membutuhkan orang lain untuk mengisi kelemahannya. Berikutnya, individu yang
                                                                                             menyakiti hati lawan bicaranya, tetapi juga membuat kualitas relasi yang terjalin merenggang bahkan
        cerdas spiritual mampu membingkai ulang (reframe) tiap kejadian, terutama yang tidak mengenakkan.  rusak.
        Misalnya, putus cinta yang membuat putus asa mampu dibingkai ulang atau diberi makna baru dengan
                                                                                                     Ada  sebuah  eksperimen  unik  yang  dilakukan  oleh  Chotpitayasunondh  dan  Douglas  (2018)  dari
        memandangnya  sebagai  momentum  membenahi  diri  dan  berkembang.  Melihat  ‘masalah’  sebagai
                                                                                             Universitas Kent. Mereka meminta partisipan untuk menonton sebuah video animasi, yang seolah-olah
        jembatan untuk berkembang. Kemudian, memiliki dorongan untuk berkarya; merenungi apa yang bisa  menempatkan  partisipan  sebagai  korban  dari  phubbing  lawan  bicara  mereka.  Hasil  penelitian  ini
        diberikan untuk orang dan sesuatu lain di luar dirinya. Serta, sering-seringlah bertanya “mengapa” agar
                                                                                             menunjukkan  bahwa  menjadi  korban  perilaku  phubbing  rupanya  memunculkan  perasaan-perasaan
        banyak menemukan makna.
                                                                                             yang tidak menyenangkan. Korban dari perilaku phubbing melaporkan semakin menurunnya kualitas
               Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mampu menghidupkan kecerdasan spiritual adalah  komunikasi  dan  kepuasan  hubungan  yang  sedang  dijalani.  Hal  tersebut  tidak  mengherankan  karena
        dengan memiliki kesadaran here and now, punya niat dan tekad kuat untuk mengubah diri menjadi lebih
                                                                                             pada dasarnya perilaku phubbing sendiri memang dapat merusak mood, menaikkan afek negatif dan
        baik. Namun, untuk berubah, diri perlu berendah hati melihat kekurangan, menerimanya, lalu barulah
                                                                                             menurunkan afek positif. Banyak pula penelitian lain yang juga menyorot dampak negatif dari perilaku
        bersedia  berupaya  menggantinya  dengan  yang  baik.  Tentu  saja,  dalam  perjalanannya,  halangan  dan  phubbing,  mulai  dari  perasaan  isolasi  sosial  hingga  potensi  konflik  dan  keretakan  dalam  hubungan.
        tantangan merupakan keniscayaan. Entahlah bertemu kemalasan, tidak punya lingkungan yang memberi
                                                                                             Kondisi  yang  tidak  segera  diperbaiki  ini,  tidak  hanya  akan  membawa  dampak  buruk  bagi  yang
        dukungan,  dll.  Bersiaplah  dengan  itu,  dengan  tetap  berpegang  pada  ilmu.  Setelahnya,  pelajarilah
                                                                                             melakukan, tetapi juga bagi relasi yang sudah susah-payah dibangun.
        berbagai kemungkinan jalan untuk meningkatkan diri dan pilihlah satu dengan komitmen —meskipun
        orang lain ada di jalan berbeda.
              Sebagai penutup, ada sebuah kritik dan pengingat lain versi Martin Luther King, “Kekuatan ilmiah
        telah  melampaui  kekuatan  spiritual  manusia.  Manusia  mampu  membuat  peluru  kendali,  tetapi  tidak
        mampu mengendalikan diri.” Banyak hal dalam hidup menjadi masalah adalah karena manusia kesulitan
        mengendalikan  diri.  Merangkai  roket  untuk  mencelakai  diri,  membuat  peluru  justru  untuk
        menumbangkan  diri  sendiri.  Selamat  merenung  dan  berjalan  menuju  kebijaksanaan.  Semangat
        memasukkan spirit ke dalam tiap hal yang dilakukan (ritual). Kuasai kecerdasan spiritual, agar menuju
        sehat mental!





                                        @ulbkuny                                                                             @ulbkuny
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29