Page 4 - Buletin ULBKP UNY 2023
P. 4
Daftar Isi
Generasi Indonesia Emas 2045 Pengekspresian mengenai hal yang dirasakan oleh korban kekerasan seksual bukanlah hal yang
mudah. Cukup berat bagi para korban untuk “speak up” atas hal yang dirasakan. Hal yang cukup
Diana Septi Purnama, M.Pd., Ph.D. berat biasanya dikarenakan mereka harus mengingat-ingat kejadian yang cukup menyakitkan bagi
Menjadi Mahasiswa Kreatif dan Bahagia merek. Hal yang terburuk adalah ketika mereka berani membuka suara, namun banyak
masyarakat yang cenderung memojokkan daripada memberikan dukungan. Oleh karena itu,
Mitta Kurniasari, M.Pd.
banyak korban yang cenderung memilih diam atas hal yang sudah terjadi meskipun cukup
Phubbing Merusak Kualitas Relasi Kita-Kok Bisa menyakitkan bagi mereka.
Prof. Dra. Yulia Ayriza, M.Si., Ph.D. Pada masa ini, generasi Z tumbuh dalam era digital yang terus mengalami kemajuan. Mereka
Ikhtiar meraih kesuksesan: Semua berawal dariku yang hidup dalam kemajuan teknologi ini cenderung menggunakan media sosial sebagai sarana
untuk berkomunikasi dan mengekspresikan diri lebih bebas jika dibandingkan secara langsung.
Dr. Mutmainnah, M.Pd. Teriakan digital melalui media sosial seperti Twitter menjadi cara bagi generasi ini dalam berbagi
How to Treat Your Inner Child? pengalaman dan dukungan satu sama lain. Pengguna twitter merasa lebih bebas dan nyaman
Dr. Indriyana Rachmawati, M.Pd. dalam mengekspresikan hal yang ingin mereka sampaikan baik untuk orang-orang tertentu atau
bahkan untuk khalayak umum.
Fokus Akselerasi Diri: Populer Jadi Diri Sendiri Adanya twitter ini menjadi salah satu sarana dalam memfasilitasi pembentukan komunitas
Natri Sutanti, M. A. secara online sehingga korban kekerasan seksual merasa menjadi lebih aman untuk
menyampaikan hal-hal yang ia rasakan dan ingin diutarakan. Menfess inilah yang turut ikut ambil
Managing Academic Anxiety: Bagaimana Caranya?
bagian untuk membantu korban kekerasan seksual dalam menyuarakan pengalaman tidak
Lintang Waskita Puri, M.Pd. mengenakkan tanpa takut akan konsekuensi negatif. Korban yang telah menyampaikan
Smiling Campus pengalaman kurang baiknya mengenai kekerasan seksual menunjukkan tidak adanya unsur
keterpaksaan dalam mengungkapkan cerita tersebut. Sebab, perlu diketahui korban kekerasan
Marini Ria Dewi, M.Pd.
seksual tidak boleh dipaksa untuk speak up sebab korban memiliki hak dalam mendapatkan
Mencegah Rajawali Menjadi Merpati perlindungan hukum.
Cut Munika B.R, M.Pd. Korban kekerasan seksual pastinya mendapatkan dampak yang cukup besar bagi dirinya.
Put Spirit into Ritual (Kecerdasan Spiritual) Namun, korban tersebut dituntut untuk tetap terus hidup menjalani kehidupannya. Untuk itu,
pemulihan kesehatan mental yang dialami oleh korban sangat penting dan mendesak untuk
Putri Milenia Gusdian, S.Pd. dilakukan. Teriakan digital di menfess twitter ini dapat menjadi langkah awal dalam menuju proses
Menulis Sebagai Terapi Jiwa pemulihan dengan memberikan dukungan emosional dan solidaritas. Penyampaian cerita oleh
korban kekerasan seksual dalam menfess mungkin memang tidak akan menyelesaikan
Nurul Hidayatul Ulum, S.Pd.
permasalahan korban secara menyeluruh. Akan tetapi, setidaknya korban memiliki dukungan dari
Budaya Berkesimpulan Utuh atas Informasi Sepotong pengguna twitter lainnya sehingga korban lebih merasa kuat dan tidak merasa sendirian dalam
Alyoriek Rahmadania, S.Pd. menghadapi permasalahannya tersebut.
Teriakan Digital
Saputra
@ulbkuny @ulbkuny