Page 7 - Buletin ULBKP UNY 2023
P. 7
Budaya Berkesimpulan Utuh Menjadi Mahasiswa yang
atas Informasi Sepotong Kreatif dan Bahagia
Alyoriek Rahmadania, S.Pd. Mitta Kurniasari, M.Pd.
Awal November 2023 lalu publik dibuat gempar Permasalahan masyarakat yang berkesimpulan Dunia kampus bukan hanya tempat bagi mahasiswa untuk mengejar pencapaian akademis, tetapi
oleh kasus pelecehan seksual di lingkungan utuh atas informasi sepotong nampaknya juga menjadi panggung bagi berbagai budaya populer yang beragam dan kreatif. Mahasiswa, sebagai
kampus dengan pelaku terduga anggota Badan adalah permasalahan yang membudaya di agen perubahan utama, aktif menggagas dan merayakan ragam ekspresi budaya yang mencerminkan
Eksekutif Mahasiswa (BEM). Kasus itu heboh Indonesia. Mengingat kejadian masyarakat identitas mereka. Mereka begitu bersemangat terlibat dalam UKM, himpunan, organisasi dan kegiatan
lantaran unggahan sender dalam sebuah akun seIndonesia kena prank seperti itu kerap kali lainnya. Namun penting juga untuk mahasiswa memahami dan mengakui peran penting menjaga
menfess di platform Twitter atau X. Dalam tweet terjadi setiap tahunnya. Tak heran sejumlah kesehatan mental. Tulisan ini akan mengeksplorasi bagaimana mahasiswa dapat menggabungkan
tersebut sender menceritakan pengalaman netizen sempat skeptis akan kasus pelecehan partisipasi dalam perkembangan budaya populer melalui kreatifitas namun tetap menjunjung
pahitnya sebagai mahasiswa baru yang dipaksa oleh oknum BEM tersebut dengan berkelakar kepedulian terhadap kesehatan mental mereka.
“Audrey part 2 atau Gofar part 2?”. Yang
dan dilecehkan secara seksual oleh kakak tingkat Klub dan Komunitas: Menjalin Koneksi Lewat Minat Bersama
di kampus yang merupakan anggota BEM. Meski menandakan bisa jadi mereka sebenarnya salah Budaya populer di kampus sering kali muncul melalui klub dan komunitas. Mulai dari klub musik, teater,
sender hanya mencatut NIM terduga pelaku memihak karena terburu-buru dalam hingga klub film di mana mahasiswa aktif berpartisipasi dalam kegiatan yang memajukan minat dan
menyimpulkan suatu hal dari informasi
dalam tweet tersebut, tentu itu adalah bekal bakat mereka. Komunitas dalam klub, festival seni, dan kelompok-kelompok budaya populer lainnya
sepotong.
yang lebih dari cukup untuk warganet. Sekejap Kondisi menyimpulkan utuh atas informasi dapat menjadi sumber dukungan yang penting, menjadi tempat untuk saling berbagi ide, keterampilan,
identitas terduga pelaku diketahui. Seketika itu dan semangat, menciptakan lingkungan di mana budaya populer dapat berkembang dengan bebas.
sepotong erat kaitannya dengan kemampuan
pula kolom komentar akun instagram BEM Mahasiswa dapat saling mendukung dalam menjaga kesehatan mental serta menciptakan lingkungan
berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis
terkait jebol oleh hujatan warganet yang yang inklusif dan peduli.
mencakup kemampuan individu untuk
tersulut emosi. BEM sebagai organisasi yang Media Sosial: Peran Digital dalam Penyebaran Budaya Kampus
menganalisis, mengevaluasi, dan merumuskan
seyogyanya menjadi panutan, resmi menjadi Dalam era digital, media sosial memainkan peran besar dalam menyebarkan budaya populer di dunia
suatu ide atau argumen secara rasional. Ini
bulan-bulanan warganet selama beberapa melibatkan kemampuan menyusun dan kampus. Melalui platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube, mahasiswa dapat dengan mudah
waktu. mengorganisir informasi, mengidentifikasi berbagi karya seni, tren fashion, dan ide-ide kreatif mereka. Dan begitu pula sebaliknya, media sosial
4.550 komentar meluncur tajam menyudutkan asumsi yang mendasarinya, serta juga menjadi media yang sering dipakai untuk menyebarkan berita bohong maupun postingan-
pelaku. Bahkan sejumlah akun melakukan mengembangkan solusi yang masuk akal. postingan negatif yang mengganggu kreatifitas atau mental mahasiswa. Bagaimana mahasiswa dapat
doxing dengan terang-terangan menyebarkan Individu yang memiliki kemampuan berpikir memfilter asupan media sosial mereka, menjadi salah satu kunci untuk membuat mereka tidak
kontak terduga pelaku di kolom komentar. kritis cenderung lebih mampu menghadapi terkontaminasi dengan berbagai hal negatif yang ada di media sosial. Media sosial menjadi alat penting
Begitu kompak warganet menghujat, kompleksitas dan mengambil keputusan yang dalam membentuk identitas budaya kampus dan bagaimana hal ini dapat menciptakan konektivitas
menghakimi, dan menyerang pelaku tanpa informasinya terbatas. yang lebih luas di antara mahasiswa.
ampun. Kasus itu begitu ramai. Seluruh Indikator kemampuan berpikir kritis di Tren Fashion dan Gaya Hidup: Ekspresi Diri di Kampus
perhatian tertuju padanya. Hingga belakangan antaranya adalah kemampuan menganalisa Budaya populer di kampus juga tercermin melalui tren fashion dan gaya hidup mahasiswa. Mahasiswa
terkuak bahwa kasus tersebut adalah fitnah argumen, pemecahan masalah, evaluasi tidak hanya mengikuti tren global, tetapi juga menciptakan tren mereka sendiri, hingga menciptakan
yang dilakukan lantaran sakit hati. Setelah informasi, pemikiran kritis terhadap asumsi, identitas unik di kampus. Dari pakaian hingga gaya rambut, gaya hidup mahasiswa menjadi bagian
kebenaran terkuak, mendadak warganet sunyi dan pengambilan keputusan. Orang yang integral dari budaya populer yang berkembang. Perubahan penampilan menjadi sesuatu yang tidak
senyap. memiliki kemampuan berpikir kritis mampu dapat diabaikan seiring perkembangan budaya yang begitu pesat. Tren fashion Korea misalnya, begitu
Terduga pelaku yang selama ini menjadi bulan- menganalisis argumen dari sudut pandang yang banyak mahasiswa yang menjadikan tren fashion korea sebagai “kiblat” fashion mereka. Nampaknya,
bulanan warganet pada akhirnya menjadi berebeda serta mengidentifikasi kelemahan hal ini bermula semenjak demam K-Pop dan K-Drama menyebar ke berbagai penjuru dunia dan menjadi
korban dari warganet itu sendiri. Di mata dan kekuatan logisnya. Mereka mampu salah satu tontonan yang menarik bagi mereka para penikmatnya.
merumuskan solusi kreatif dan efektif terhadap Budaya Populer sebagai Pelarian dan Penghibur: Dampak Positif dan Negatif.
warganet namanya sudah terlanjur buruk.
masalah yang dihadapi dengan Budaya populer dapat menjadi pelarian yang menyenangkan dan menghibur. Berbagai kegiatan-
Masyarakat begitu terburu-buru mengecapnya
sebagai penjahat. 4.550 komentar itu cukup mempertimbangkan berbagai opsi. Mereka kegiatan yang diikuti mahasiswa dapat menjadi alat untuk mengatasi stres atau malah sebaliknya
juga terampil dalam menilai keandalan, menjadi faktor tekanan tambahan. Sering terjadi di kalangan mahasiswa, ketika merasa jenuh dengan
menjadi jejak. Jejak digital yang menggambarkan
relevansi informasi, serta kemampuan
betapa terburu-burunya warganet perkuliahan, mencoba mengikuti sebuah organisasi untuk mengalami sensasi menarik dari sebuah
memilah-milah data yang signifikan dan tidak. aktivitas baru.
menyimpulkan sesuatu.
@ulbkuny @ulbkuny

