Page 6 - Sinar Tani Edisi 4093
P. 6
6 Edisi 2 - 8 Juli 2025 | No. 4093 Tahun LV
Riza, dana ini untuk pembangunan Ia juga mengkritisi masih maraknya
berbagai fasilitas desa, seperti ekspor kelapa gelondongan ke luar
Desa Diharapkan dana tersebut dapat Malaysia saja berhenti ekspor gula
negeri, terutama ke Tiongkok, tanpa
jalan desa, jembatan, pasar, irigasi,
embung, MCK, dan sarana kesehatan.
pengolahan di dalam negeri. “Kalau
kelapa karena tahu kelapa lebih
meningkatkan ekonomi dan kualitas
desa.
bernilai diolah jadi produk lain, kita
dana
“Alhamdulillah,
juga harus berpikir demikian. Jangan
desa
sudah
ini
membantu
banyak
pembangunan infrastruktur dasar.
jadi penentu harga, bukan hanya
pemasok,” ungkapnya.
Tapi infrastruktur saja tidak cukup. bangga ekspor mentah. Kita harus
Kunci Ketahanan semua harus menjadi desa yang dana dan sumber daya pemerintah,
Untuk menjawab keterbatasan
Kita ingin desa yang sangat tertinggal
Wamendes
memperkenalkan
berkembang maju dan mandiri. Kita
Pangan perlu membangun ekonomi desa program kolaboratif itu, Riza
bernama
Karena
agar masyarakat sejahtera
OKTAHELIX.
mengingatkan, semua stakeholder
dan mandiri,” tambahnya.
Desa Mandiri, harus bertanggung jawab terhadap
desa.
“Umpamanya nanti Pemerintah
Ketahanan pangan akan menentukan Desa Ekspor Pusat, Pemerintah Daerah dengan
Saat ini potensi
ketahanan negara atau bangsa. Di tengah desa di seluruh program masing-masing, tapi kita
krisis global, desa menjadi benteng terakhir Indonesia tidak akan jadikan setiap stakeholder
kurang 75.260 desa.
dalam menjaga ketahanan bangsa. Di desalah Dengan perincian bertanggung jawab terhadap desa.
Contoh organisasi HKTI bisa putuskan
tempat pertumbuhan produksi pangan. potensi perkebunan desa mana yang ingin dibangun,”
ada sekitar 20.034 ujarnya.
atau 26,8 persen, Riza menegaskan semua pejabat
alam kehidupan, memiliki 75.266 desa. desa potensi perikanan punya tanggung jawab membangun
pangan, air dan Namun menurut data 12.827 (17,1 persen) potensi minimal satu desa. “Enggak usah
energi menjadi hal Kementerian Desa, sebanyak 4.363 perikanan, potensi desa wisata 7.275 banyak-banyak, desa asalnya, desa
yang sangat penting. desa masih tergolong sangat desa (2,5 persen), potensi energi orang tuanya, atau desa tempat
Ketiganya menjadi hal tertinggal, dan 6.100 desa termasuk terbarukan sekitar 64.587 desa. tinggalnya,” ucapnya.
Dyang kini mendapat desa tertinggal. Ada sekitar 24.532 Dari jumlah desa yang ada, ada Pemerintah juga tengah
perhatian dunia. Seperti yang terjadi desa berkembang dan 17.203 desa lebih dari 1,5 juta unit BUM Desa menyiapkan super apps yang
saat ini, dunia tengah menghadapi mandiri. “Memang masih ada Koperasi UMKM dan usaha-usaha memungkinkan setiap orang melihat
tantangan serius berupa kelangkaan 14 persen desa tertinggal yang masyarakat. Dari BUMDES tersebut, potensi dan permasalahan desa
energi, krisis air, dan ancaman mayoritas berada di kawasan timur pemerintah juga menyiapkan aksi secara digital dan transparan. Untuk
ketahanan pangan. Di sisi lain jumlah Indonesia, khususnya Papua dan pembentukan Koperasi Desa Merah itu, Riza mengajak generasi muda
penduduk dunia terus meningkat. Maluku,” katanya. Putih dari BUMDes. ”Ada rencana untuk tidak ragu memulai karier
Misalnya energi, dunia Selain itu, ada 3.246 desa yang peningkatan ketahanan pangan kepemimpinan dari tingkat desa.
memperkirakan tahun 2050 energi belum mendapatkan aliran listrik lokal desa dengan pengembangan Menurutnya, kepala desa memiliki
fosil akan habis, sehingga akan beralih dan masih ada 22.544 lebih desa desa ekspor,” katanya. kewenangan seperti “presiden
ke bio energi. Untuk memenuhi yang sulit mengakses internet dan Pemerintah kini mendorong mini” yang memimpin wilayah
kebutuhan hidup penduduknya, masih ada 13 juta orang penduduk program Desa Mandiri dan Desa dengan penduduk, anggaran, dan
membuat pemimpin negara-negara desa yang miskin di pedesaan. “Ini Ekspor sebagai strategi baru dalam masalah nyata. “Jangan langsung
dunia mencari sumber penghidupan. realitas desa kita hari ini dan menjadi meningkatkan ekonomi perdesaan. mimpi jadi gubernur atau presiden.
“Kalau kita lihat, perang hari tantangan. Masih banyak desa Salah satu contoh sukses adalah Mulailah dari kepala desa. Di sana
ini bukan lagi soal ideologi atau yang jauh tertinggal atau sangat desa di Kabupaten Banyumas, Jawa ada anggaran, ada masyarakat, ada
politik semata, tapi perang untuk tertinggal, padahal potensi sumber Tengah, yang berhasil mengekspor pembangunan nyata. Ini ladang
mempertahankan hidup. Perang daya alamnya sangat luar biasa. Ini gula kelapa ke Eropa dan Australia latihan kepemimpinan yang
karena energi, air, dan pangan. harus jadi perhatian kita bersama,” melalui Badan Usaha Milik Desa sesungguhnya,” ujarnya.
Negara-negara yang tak punya kata Riza. (BUMDes). Wamendes menegaskan, di
cukup sumber daya akan bergerak Sejak berlakunya Undang- “Saya terkejut, 90 persen bawah kepemimpinan Presiden
ke selatan. Indonesia berada di Undang Desa, pemerintah pusat produksi gula kelapa dunia itu dari terpilih Prabowo Subianto, Indonesia
garis depan, negara ekuator yang telah menggelontorkan dana desa Indonesia, dan 80 persennya dari akan mencapai target nol desa
subur dan luas,” tutur Wakil Menteri senilai total Rp 681 triliun. Setiap Jawa Tengah, khususnya Banyumas. tertinggal dalam lima tahun ke depan.
Desa dan Pembangunan Daerah desa dialokasi tahunan antara Rp Tapi ekspornya masih bentuk curah, “Visi Pak Prabowo soal pangan, air,
Tertinggal, Ahmad Riza Patria. 400 juta hingga Rp 1,5 miliar. Namun bukan kemasan siap pakai. Kalau kita dan energi bukan sekadar slogan.
Riza mengungkapkan, negara- umumnya setiap desa mendapatkan bisa ekspor dalam bentuk sachet Ini visi yang akan menyelamatkan
negara di belahan bumi utara sekitar Rp 800 juta per tahun. atau produk akhir, nilai tambahnya bangsa. Dan semuanya bermula dari
diprediksi akan bergerak menuju Melalui musyarawah desa, Kata bisa jauh lebih tinggi,” tutur Riza. desa,” kata Riza. Herman/Yul
wilayah selatan dan negara-negara
ekuator untuk mencari sumber
kehidupan. Diperkirakan ada
9,5 miliar penduduk dari negara
non ekuator yang akan mencari
kehidupan ke negara ekuator atau
negara yang berada di katulistiwa
yang merupakan negara-negara
subur.
“Bagaimana hubungan dengan
Indonesia? Kita adalah negara yang
berada di khatulistiwa, negara yang
subur. Ini menjadi tantangan kita,”
kata Riza saat Sarasehan Tani dalam
Musyawarah Nasional (Munas) X
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia
(HKTI) di Jakarta, Selasa (24/6),
Salah satu potensi besar
yang Indonesia miliki adalah
sumberdaya alam yang tidak semua
negara di dunia miliki. Sebagai
upaya memastikan masyarakat
mendapatkan sumber pangan,
Pemerintah Indonesia memperkuat
sektor pertanian yang umumnya
berada di perdesaan.
Saat ini kata Riza, Indonesia

